Dalam laporan finansial tahun 2019/20, CEO Ubisoft, Yves Guillemot, mengungkapkan salah satu game utamanya mungkin akan ditunda karena pandemi Covid-19.

Selain kabar buruk tersebut, Guillemot juga memaparkan beberapa kabar baik. Salah satunya adalah catatan penjualan yang menunjukkan jika 11 game mereka telah terjual sebanyak lebih dari 10 juta unit.

11 game tersebut terdiri dari game-game utama Ubisoft yang meliputi Assassin’s Creed Unity (2014), Assassin’s Creed Origins (2017), Assassin’s Creed Odyssey (2018), The Division (2016), The Division 2 (2019), Far Cry 4 (2014), Far Cry 5 (2018), Ghost Recon Wildlands (2017), Rainbow Six Siege (2015), Watch_Dogs (2014), dan Watch_Dogs 2 (2016).



Kecil kemungkinan akan muncul pendatang baru di daftar game utama Ubisoft untuk tahun ini mengingat perusahaan tersebut sedang fokus untuk menyambut kedatangan konsol PS5 dan Xbox Series X. Ubisoft pastinya tidak akan mengambil resiko untuk memperkenalkan game yang benar-benar baru dan lebih memilih menyajikan game yang sudah dikenal khalayak gamer.

Meski demikian, beberapa game kecil dikonfirmasi akan dirilis dalam format digital, di antaranya adalah For Honor Season 2, Monopoly (khusus Google Stadia), dan Rainbow Six Siege Season 2.

Di bagian akhir presentasi, Guillemot mengatakan jika Ubisoft mungkin akan mengakuisisi perusahaan developer game mobile dalam rangka memperkuat diri dalam persaingan game di tengah pandemi.

Dengan berakhirnya tahun fiskal pada bulan Maret, sudah sewajarnya perusahaan game melaporkan angka penjualan yang tinggi selama setahun terakhir untuk mendongkrak popularitas menyambut kehadiran konsol generasi terbaru. Semoga saja Ubisoft mampu mempertahankan kesuksesannya di konsol baru nanti dengan menghadirkan game-game yang luar biasa.

BACA JUGA: “PlayStation 5” akan gunakan chip generasi berikutnya dari Ryzen dan Radeon milik AMD