Kepolisian Kota Victoria, Australia, mengumumkan bahwa pihaknya telah menangkap enam player profesional Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) pada Jumat (23/8/2019) karena dicurigai telah terlibat melakukan pengaturan pertandingan (match fixing).

Detektif dari Sporting Integrity Intelligence Unit dan Organized Crime Intelligence Unit telah berkolaborasi dalam penyelidikan ini yang sudah dimulai sejak Maret 2019 setelah menemukan adanya pemberian uang dari agen taruhan.

Informasi tersebut menunjukkan bahwa para pemain CS:GO yang bersangkutan berencana untuk melepas pertandingan dan skandal ini diyakini telah memengaruhi setidaknya lima pertandingan dengan lebih dari total 20 taruhan.

Kedua departemen tersebut belum mengidentifikasi siapa saja para pemain itu, berasal dari tim mana mereka bermain, hingga terjadi di turnamen CS:GO mana.

Penangkapan ini dilakukan kepolisian di daerah Mill Park, South Morang, dan Mount Eliza yang total menghasilkan enam penangkapan.

Para pemain ini telah diinterogasi dan dibebaskan karena penyelidikan ini masih berlangsung hingga menemukan bukti.

Pelanggaran yang dituduhkan kepada keenam pemain ini akan mengancam mereka dengan hukuman maksimal 10 tahun penjara.

“Esports adalah industri olahraga yang sedang berkembang dan kondisi ini akan memunculkan permintaan untuk adanya taruhan untuk hasil turnamen dan pertandingan,” kata Asisten Komisaris Kepolisian Victoria, Neil Paterson, seperti dikutip dari Esports Observer.

“Sangat penting bagi kepolisian dan agensi lain dalam industri penegakan hukum, permainan, dan taruhan untuk terus bekerja sama untuk fokus kepada setiap kegiatan yang mencurigakan. Kepolisian akan menanggapi secara serius setiap laporan dari kegiatan mencurigakan atau kriminal dalam esports. Kami pun mendorong siapa pun yang memiliki informasi untuk maju,” tuturnya.

Match fixing dan taruhan ilegal adalah kekhawatiran besar dalam industri esports. Sejumlah skandal telah muncul di berbagai turnamen esports dala beberapa tahun terakhir, termasuk yang menimpa LGD Gaming di League of Legends baru-baru ini.

Pada Juli 2019, Riot Games merekrut Sportradar untuk memantau taruhan internasional yang menyangkut setiap turnamen League of Legends serta masalah integritas yang muncul.

Demi menangani permasalahan ini, Esports Integrity Coalition (ESIC) yang dibentuk pada 2015 akan menjadi ujung tombak dalam menghilangkan kecurangan dan perjudian ilegal di industri esports.

ESIC telah bekerja dengan banyak penyelenggara turnamen dan liga. Pada 2017, komisioner integritas ESIC, Ian Smith, mengatakan kepada The Esports Observer bahwa konsekuensi potensial dari match fixing di semua pertandingan olahraga adalah “hilangnya penonton, kredibilitas, serta kesepakatan dari sponsor utama.”