Presiden FC Barcelona, Josep Maria Bartomeu, ​​mengatakan bahwa klubnya itu tidak akan berpartisipasi di dalam kompetisi esports dari judul-judul game yang mengandung unsur kekerasan.

FC Barcelona pertama kali melakukan terobosan dengan terjun ke dunia esports pada 2018 dengan membentuk tim untuk ikut bertanding di turnamen eFootball.Pro League, turnamen Pro Evolution Soccer (PES) yang digelar Konami.

Setelah itu, FC Barcelona semakin memperluas jangkauan mereka di dunia esports dengan membentuk tim untuk ikut berkompetisi di nomor Rocket League pada April 2019.



Kini Bartomeu telah mendinginkan pembicaraan tentang ekspansi massal Barcelona ke sektor esports dengan secara khusus mengesampingkan rumor bahwa mereka akan membentuk tim untuk game-game berunsur kekerasan karena dinilai tidak sesuai dengan brand klub.

“Kami memiliki tim di Asia yang bersaing dengan membawa nama Barca. Namun karena nilai-nilai yang ada di dalam klub, kami tidak ingin berpartisipasi di dalam game kekerasan,” uca Bartomeu kepada Radio Marca.

Meskipun Bartomeu tidak secara spesifik menyebut game-game tertentu, pandangannya tentang lanskap esports menunjukkan bahwa mereka tidak tertarik dengan popularitas game-game first-person shooter (FPS) seperti Counter-Strike: Global Offensive dan Call of Duty.

Namun menurut media bisnis Spanyol Palco23, judul-judul game seperti League of Legends atau Fortnite yang memenuhi syarat sebagai “game strategi”, tampaknya masih bisa diterima oleh FC Barcelona.

Palco23 juga menyebutkan bahwa Barcelona kini sedang berusaha untuk bisa menjalin kemitraan dengan tim esports Cina dalam beberapa bulan mendatang. Barca tampaknya tengah berusaha untuk mem-franchise-kan brand mereka untuk memasuki pasar game global terbesar dengan fondasi yang kuat.

BACA JUGA: Komunitas Battlefield Indonesia rutin gelar Clan Match skala International