Baru-baru ini komunitas PUBG Mobile Indonesia dikejutkan dengan transfer uHigh yang dilakukan oleh Bigetron RA dari Team Secret. Transfer tersebut bisa dibilang terjadi begitu saja tanpa ada banyak rumor, tak seperti sebelumnya.

Jika melihat kualitas dan pengalaman yang telah dimiliki sang pemain, transfer ini mungkin bisa dibilang sebagai salah satu yang terbesar. Namun, detail dari transfer ini tidak diketahui karena memang tidak dipublikasikan.

Ketika pertama kali Bigetron Esports mengumumkan mengenai transfer ini, tentu banyak pihak yang langsung berpikir bahwa hal ini terjadi sebagai permintaan Jangs sebagai pelatih Bigetron RA untuk bisa direalisasikan oleh manajemen.

PUBG Mobile, uHigh, Team Secret, Bigetron RA
Kredit: Instagram/uHighFC

Memang wajar anggapan tersebut muncul, mengingat Jangs dan uHigh pernah membela Team Secret di waktu yang bersamaan dan sama-sama berasal dari Malaysia. Namun, hal tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar.

Melalui live streaming-nya di Nimo TV, Jangs mengaku bahwa transfer pemain berusia 17 tahun ke Bigetron RA ini terjadi dikarenakan pihak Team Secret sendiri yang pertama kali membuka pembicaraan kepada mereka.

“(Transfer) itu ditawarkan mereka (Team Secret) yang datang kepada kami,” ucap Jangs.

“Setelah itu Koh Edwin (Edwin ‘Starlest’ Chia, CEO Bigetron Esports) langsung bertanya kepada saya tentang hal ini. Kami diskusi soal attitude pemain dan sebagainya sebagai pertimbangan. Akhirnya sampai pada negosiasi harga. Setelah itu uHigh mulai trial bersama Bigetron RA,” tuturnya.

Dengan kata lain, selain pihak Team Secret yang memang berencana ingin menjual sang pemain ke Bigetron Esports, transfer ini juga tidak langsung terjadi tanpa ada penilaian dan pertimbangan terlebih dahulu kepada sang pemain.



Keputusan final transfer uHigh ada di tangan Jangs

Bigetron RA Jangs PMPL SEA
Kredit: Instagram/BTR_Jangs

Di sisi lain, Jangs juga mengaku bahwa keputusan final dari transfer uHigh dari Team Secret ke Bigetron RA ini memang sepenuhnya ada di tangan dirinya sebagai pelatih.

“Kalau soal keputusan uHigh akan direkrut atau tidak, semua itu ada di saya, bukan para pemain Bigetron RA. Jadi misal para pemain bilang oke, tetapi saya bilang tidak, maka transfer ini tidak akan jalan (berlangsung),” kata Jangs.

Hal ini memang sangat penting untuk dilakukan Bigetron Esports, karena Jangs lah yang lebih tahu mengenai plus-minus dari kehadiran uHigh di roster Bigetron RA, untuk nantinya disesuaikan dengan strategi apa yang nantinya akan ia terapkan kepada tim.

Memiliki pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim dan strategi adalah harapan utama bagi setiap pelatih. Sukses atau tidaknya sebuah tim, semuanya menjadi tanggung jawab dari pelatih, bukan pemain dan manajemen, meski semuanya saling berkaitan dan memiliki perannya masing-masing.

BACA JUGA: Apa itu mode Hardcore yang disebut Luxxy bakal digunakan di PMPL ID S4