Gelaran PUBG Mobile Global Championship (PMGC) Season 0 telah berakhir pada Selasa (26/1/2021). Dua wakil Indonesia, Bigetron RA dan Aerowolf Limax, gagal menjadi yang terbaik di ajang tersebut.

Babak final dari PMGC Season 0 ini, Bigetron RA berhasil finis di posisi kelima klasemen akhir, sementara Aerowolf Limax hanya menduduki peringkat ke-13. Ajang ini berhasil dijuarai oleh wakil asal Cina, Nova-XQF, dengna perolehan poin yang cukup menjanjikan dari dua pesaing terdekatnya, 4AM dan Zeus Esports.

Bagi komunitas PUBG Mobile Indonesia, hasil ini tentu cukup mengecewakan karena kita tahu bahwa Bigetron RA dan Aerowolf Limax memiliki kemampuan dan peluang besar untuk bersaing di papan atas berebut posisi puncak klasemen.

Sepanjang PMGC Season 0, beberapa masalah sempat terjadi, seperti batalnya turnamen ini digelar secara offline di Coca-Cola Arena, Dubai, karena ada beberapa player yang positif terpapar COVID-19. Kondisi ini membuat setiap player hanya bisa bermain di kamar hotelnya masing-masing dan membuat permasalahan koneksi internet hadir.

Selain itu, setiap pemain yang tampil di ajang ini juga harus menggunakan device One Plus 8T yang merupakan salah satu sponsor utama dari PMGC Season 0. Meski telah diketahui sejak lama akan menggunakan device tersebut, tetapi hal ini sedikit banyak berpengaruh terhadap performa pemain.

Hal ini juga diakui oleh salah satu player Aerowolf Limax, Hzlnuts, saat tampil di Planet Esports pada Kamis (28/1/2021). Meski tidak menyalahkan adanya aturan penggunaan HP dari sponsor, tetapi ia mengaku membutuhkan adaptasi dengan device dengan OS Android tersebut karena sudah terbiasa dengan IOS.

“Saya pribadi sudah lama sekali tidak menggunakan Android, sekitar satu tahun sejak PINC 2019. Jadi kami butuh adaptasi lagi dengan cara 3 sampai 4 hari main terus-terusan (gunakan Android) untuk mendapatkan feel dan grip-nya dengan HP itu karena layarnya lebih panjang,” ucap Hzlnuts.



Sementara bagi Luxxy, penggunaan device dari sponsor tidak berpengaruh banyak terhadap Bigetron RA. Ia mengaku semua itu telah menjadi bagian dari persiapan timnya jelang tampil di PMGC Season 0.

“Fine-fine aja sih. Kalau sudah dibiasakan sih, fine saja. Mungkin Aerowolf kaget karena baru pertama kali menggunakan Android. Saya sih menilainya dari situ,” ucap Luxxy.

Aturan menggunakan device dari sponsor adalah hak dari penyelenggara turnamen. Namun jika hal ini justru akan membuat para pemain mengalami kesulitan dalam mengeluarkan kemampuan terbaik mereka, akan jauh lebih bijak jika hal ini tidak lagi diterapkan pada turnamen-turnamen berikutnya.

Bagi semua pemain, tak hanya di level pro, bermain dengan menggunakan device atau sejenisnya sangat penting untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. Contoh yang paling banyak dari hal ini sering kali terjadi di turnamen-turnamen game konsol, di mana setiap pemain memilih untuk membawa sendiri controller mereka demi memastikan diri dapat bermain dengan nyaman.

BACA JUGA: Ada Zuxxy dan Ryzen, inilah fragger terbaik di PMGC 2020