Gelaran pertama dari turnamen PUBG Mobile level Asia Tenggara, PMPL SEA Ladies, telah selesai menggelar semua pertandingan yang ada pada Minggu (6/9/2020). Setelah memainkan empat game yang ada, satu tim asal Thailand, LITTLEGROOT Eufrosine, berhasil keluar sebagai yang terbaik.

Pada hari pertama, Sabtu (5/9/2020), posisi puncak klasemen berhasil dikuasai oleh wakil Indonesia, Aerowolf Zoo. Namun posisi tersebut berhasil direbut oleh LITTLEGROOT pada hari terakhir.

Dalam empat pertandingan yang ada di PMPL SEA Ladies, hanya ada tiga tim yang mampu meraih Winner-Winner Chicken Dinner (WWCD). Mereka adalah Waisu Hera (2 kali), Alter Ego Dione, dan The Infinity Ladies.

Namun, LITTLEGROOT berhasil keluar sebagai yang terbaik setelah mampu tampil konsisten dan meraih banyak kill di setiap game, meski tak pernah meraih WWCD. Sementara Aerowolf Zoo berada di posisi kedua dan juga tanpa raihan WWCD, juga mampu tampil konsisten, meski sempat terpuruk pada ronde ketiga sebelum kembali menggila pada game terakhir.

LITTLEGROOT keluar sebagai juara setelah mengumpulkan total 58 poin. Jumlah tersebut hanya unggul tiga dari Aerowolf Zoo di posisi kedua dengan 55 poin. Sementara Waisu Hera yang meraih dua WWCD hanya finis di posisi ketiga dengan 50 poin.

Keberhasilan LITTLEGROOT menjadi juara ini juga seakan membenarkan prediksi dari Roses (Aerowolf Zoo) dan PINKY (BOOM Siren) yang kompak menyebut tim asal Thailand itu sebagai lawan terberat mereka di PMPL SEA Ladies.



Hasil ini menunjukkan bahwa persaingan di scene PUBG Mobile wanita di level Asia Tenggara begitu ketat, meski tim-tim dari Indonesia dan Thailand menunjukkan dominasinya.

Selain Aerowolf Zoo, ada dua wakil Indonesia lainnya yang finis di posisi lima besar. Mereka adalah Belletron ACE (posisi ke-4) dan Alter Ego Dione (ke-5). Sementara satu wakil Indonesia lainnya, BOOM Siren, harus puas finis di posisi ke-11 pada klasemen akhir dengan raihan 14 poin.

Hal ini menunjukkan bahwa tim-tim PUBG Mobile wanita Indonesia juga memiliki kualitas untuk bisa bersaing di level Asia Tenggara dan juga dunia. Diharapkan dengan hadirnya turnamen ini bakal menjadi pemicu hadirnya gelaran yang sama di masa yang akan datang secara konsisten.

BACA JUGA: Tren penonton MPL, PMPL, dan FFML sepanjang 2020