Minggu lalu Valve baru saja mengeluarkan beberapa info  perubahan yang terjadi di game Artifact. Langkah ini diambil untuk menyaingi League of Runeterra, game buatan saingan Valve “Riot Games”.

Dan kemarin Valve mengeluarkan detail roadmap rencana untuk Artifact 2.0.



Roadmap resmi Artifact 2.0 resmi dimulai dengan pemberian closed beta key pada beberapa streamer seperti Kozmic dan CHARM3R. Valve belum merilis tanggal resmi peluncuran open beta, namun inilah detail rencana Valve untuk Artifact 2.0.

  • Uji coba closed beta dengan mengirim invitation
  • Penyempurnaan transisi game selama closed beta
  • Artifact 2.0 akan siap lebih cepat dibanding closed beta Dota 2

Dan dalam post-nya Valve juga memastikan card dalam Artifact tidak lagi diperjual-belikan. Para pemain juga bisa mengakses semua lane secara bersamaan.

“Kita akan membuat game lebih mudah untuk dimainkan,” ucap Valve. “Kita tidak lagi menjual kartu, sehingga pemain tidak akan bertemu lawan yang memiliki kartu lebih banyak. Kami juga menambahkan mode baru “Hero Draft”. Dalam mode ini pemain bisa membangun dek kartu tanpa tekanan.”

Para pemain akan mendapatkan kartu dengan bermain. Sayangnya untuk pemain yang sudah membeli kartu sebelumnya akan kehilangan semua kartu mereka.

Game Artifact masih dijual seharga US$19 (Rp320.000). Untuk pemain yang sudah membeli Artifact tidak perlu membeli game ini lagi.

BACA JUGA: WFH kian digalakkan di banyak negara akibat COVID-19, Steam sukses pecahkan rekor