FIFA 20 memerhatikan betul aspek kecepatan yang sebelumnya bisa sangat berpengaruh terhadap mekanisme permainan. 

Aspek kecepatan menjadi perhatian serius buat EA Sports kala mengembangkan seri terbaru game sepak bola kebanggaan mereka: FIFA 20. Dalam beberapa seri game, statistik kecepatan begitu didewakan. 

Kumpulkan pemain dengan statistik lari terbaik, niscaya kemenangan akan mendekat. Petuah semacam itu sudah jamak jadi pegangan gamer FIFA. 

Di lain kesempatan, ada fenomena janggal lain yang masih terkait dengan kecepatan. Misal di seri FIFA 19.

Banyak gamer yang mendapati figur secepat Kylian Mbappe bisa dengan mudah dikejar oleh bek yang punya statistik lari relatif lamban. 

“Kami mendengar beberapa masukan bahwa terkadang, bek dengan lari lambat bisa mudah mengejar pemain yang punya dribel cepat. Kami akan membuat perubahan,” tutur Sam Rivera, Produser game FIFA.  



Mekanisme baru ditampilkan di FIFA 20. Tujuannya jelas, supaya para pelari cepat tak menjadi terlalu hebat.

Kejadian di mana bek yang punya nilai statistik lari rendah bisa secara gampang menghentikan laju pemain cepat, juga coba dihilangkan di FIFA 20. Semuanya disesuaikan dengan skenario laga.

Karena itu, salah satu bahan promosi FIFA 20 adalah mekanisme gameplay baru soal duel satu lawan satu. Di FIFA 19, Cristiano Ronaldo akan dengan mudah dikejar oleh Sergio Ramos, kendati sang bintang Portugal itu unggul cukup jauh dalam hal statistik kecepatan.

Cerita berbeda akan terjadi di FIFA 20. Dalam situasi adu sprint, Ronaldo bakal lebih cepat dari Ramos.

Namun, semuanya kembali kepada kemampuan gamer yang mengendalikan. Ronaldo akan lebih jauh meninggalkan Ramos jika melakukan dribel knock on, yakni menempatkan bola beberapa langkah ke depan sesuai arah berlari.

Mekanisme semacam ini yang akan menentukan apakah pemain bisa lolos dari kejaran musuh atau tidak. Jika eksekusi dribel knock on berjalan mulus, maka dalam skenario tadi, Ronaldo akan sepenuhnya lepas dari kejaran Ramos. 

BACA JUGA: Messi bakal jadi yang terhebat di FIFA 20