Vival merupakan pemain wanita MLBB yang sedang jadi pembicaraan. Kemampuan yang dimiliki begitu memikat, bahkan mampu memberikan kesuksesan untuk Belletron Era.

Sosok bernama asli Viorelle Valencia itu memang baru benar-benar terdengar saat bergabung dengan Belletron. Padahal sebelumnya dia sudah aktif di scene kompetitif bersama 7Heaven.

Vival mungkin masih gagal juara WSL Season 2, tapi itu benar-benar sesaat setelah dia bergabung. Setelah kegagalan itu, pemain yang dikatakan mirip Donkey tersebut berkembang pesat dan menjuarai tiga turnamen sekaligus, Dignity of Srikandi Season 3, Dignity of Srikandi edisi Kartini, dan UniPin Ladies Series.

Belletron Era juara Ladies Series Vival
sumber: Instagram Tasieda

Mekanik Vival setara pemain pria

Salah satu hal yang paling mencolok darinya adalah mekaniknya yang super tinggi. Hal ini bisa dilihat ketika ia memainkan hero-hero assassin yang memang menjadi kegemarannya, sebut saja Ling, Lancelot, Benedetta, sampai Claude.

Perbedaannya, Vival juga piawai menggunakan hero berjenis marksman atau mage. Ia seakan sangat mengerti power dari masing-masing hero.

Dibandingkan dengan Caramel dan Ash, dua jungler yang notabene lebih senior, ia bisa dibilang lebih baik. Sang pemain pun mengungkapkan pendapatnya terkait ini eksklusif kepada ONE Esports.



“Menurut saya sebenarnya imbang semua karena jungler punya ciri khas masing-masing. Tapi untuk mekanik, sepertinya saya di atas Caramel, sedangkan kalau sama Ash imbang, balik lagi ke pengalaman masing-masing,” katanya.

Tips Vival untuk bisa jadi jungler andal

Jungler wanita memang sulit didapati. Hanya ada beberapa nama yang benar-benar menonjol. Tim-tim pun kesulitan jika mencari pemain di role ini.

Pemain satu ini pun memberikan sedikit tips agar jungler berkualitas wanita di Indonesia bisa tambah banyak.

“Pemain jungler wanita yang bisa maksimal belum banyak, mungkin banyak tapi sekadar bisa saja. Jika ingin maksimal menurut saya harus suka dengan rolenya dulu,” katanya.

“Apakah cocok dengan pola gameplaynya, bisa menyesuaikan dengan timnya kah, dll. Saya waktu main Dota 2 rolenya jungler juga jadi jiwanya memang core. Untuk perluas hero pool, asal tau skill-skill hero tersebut dan kemampuannya apa saja. Menonton pro player jungler lain juga membantu.”

“Berani mengambil risiko juga salah satu alasan kenapa saya berani dive untuk kill, supaya tahu kemampuan hero juga,” pungkas dia.

BACA JUGA: 3 faktor Belletron Era mendominasi scene ladies MLBB