Juara di Mobile Legends Campus Championship (MLCC) 2020, Universitas Gunadarma (UG), berhasil menjadi yang terbaik di LIMA Esports partner by McDonald’s Greater Jakarta Conference (GJC). Keberhasilan tim pertama UG tersebut mereka raih setelah memenangi pertandingan di laga puncak atas tim kedua dari Trisakti School of Management (TSM) dengan skor 2-0.

Di game pertama, skuat UG-1 yang terdiri dari BeastZ, Clyvist, Mouvee, Cazeelinee, dan Voker mampu menang dengan skor 31-2. Tim UG-1 memilih lineup solid dengan Natalia, Esmeralda, Barats, Granger, dan Pharsa di game pertama. Pemilihan hero tersebut bisa meredam perlawanan dari tim TSM-2 yang memilih Yu Zhong, Khaleed, Chang’e, Chou, dan Yi Sun-Shin. Core utama UG-1, Voker, keluar sebagai Most Valuable Player (MVP) dengan KDA 10/0/6.

TSM-2 yang tertinggal satu poin kemenangan atas UG-1 menunjukkan kemampuan mereka di game kedua. Akan tetapi, kombinasi Helcurt, Baxia, Yu Zhong, Diggie, dan Esmeralda, tidak cukup mampu untuk mengalahkan strategi UG-1 yang ditopang Khufra, Pharsa, Alice, Hanzo, dan Barats. Di game kedua ini pun Voker kembali menjadi MVP dengan 16 kill dan 11 assist.

Sang kapten, BeastZ, sangat bangga dengan para pemainnya karena berhasil meraih gelar di turnamen ini. Pemain yang memiliki nama asli Ariq Arundaya Zaneta tersebut mengatakan, “Saya sangat senang bisa melaju ke partai final setelah melewati beberapa tim yang sulit seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Bina Nusantara (Binus). Selain itu, kami juga mampu meraih gelar di LIMA Esports partner by McDonald’s GJC dan lanjut ke fase Nationals.”

“Komunikasi dan rasa saling percaya antarpemain menjadi kunci di tim kami. Selain itu, bermain tanpa beban, rapi, fokus, dan kemampuan tiap individu yang baik menjadi faktor kemenangan kami. Sebagai kapten, saya sangat bangga dengan para pemain karena telah menampilkan permainan yang sangat bagus,” tambahnya.



Walaupun kalah di partai puncak, kapten dari TSM-2, Rosemary, tetap bangga dengan hasil yang diraih oleh timnya di perhelatan turnamen ini. Ia mengutarakan bahwa status mereka sebagai tim kuda hitam menjadi faktor terpenting bagi mereka agar bisa bermain dengan baik hingga melaju ke partai puncak.

“Status kami sebagai tim kuda hitam tentu menjadi faktor utama bagi kami untuk bermain total di setiap pertandingan. Selain itu, strategi draft counter, bermain dengan tenang, dan tetap berusaha hingga titik akhir menjadi kunci tim TSM-2 ini,” ucap pemain yang memiliki nama asli Satria Darmawan.

“Kami berharap dengan pencapaian kami di turnamen ini mampu membuat pihak kampus melirik kami dan tidak memandang esports dengan sebelah mata. Kami juga ingin membuktikkan kepada keluarga dan teman-teman kami bahwa kita bisa berprestasi di ranah ini. Hasil ini tentu tidak lepas dari usaha dan perjuangan semua pemain dan sebagai kapten saya sangat bangga dengan mereka,” tambahnya.

Dengan hasil ini, UG-1 berhasil menjadi juara dan TSM-2 berada di posisi runner-up LIMA Esports partner by McDonald’s GJC. Hasil ini juga membuat kedua tim mendapatkan satu tempat di LIMA Esports Nationals bersama dengan peringkat ketiga, tim Binus-1.

GJC merupakan pembuka dari rangkaian Conference yang nantinya akan ditutup dengan turnamen utama “Nationals” pada 12-13 Desember mendatang. Selanjutnya bakal dihelat empat kompetisi Conference lain yang meliputi East java conference (14-15 November), West Java Conference (21-22 November), Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference (28-29 November), dan Nusantara Conference (5-6 Desember).

BACA JUGA: EVOS Ladies juara, Caramel: Kami balaskan dendam untuk EVOS Legends dan EVOS MDL