Tidak ada yang lebih cocok untuk menutup gelaran regular season MPL Indonesia selain EVOS Legends dan RRQ Hoshi. Di pertandingan ini RRQ bertekad untuk keluar sebagai pemenang agar bisa menembus upper bracket. Di sisi lain, EVOS juga tidak mau membiarkan rival abadinya bisa melancarkan ambisinya.

Di game pertama, EVOS bermain di zona nyaman mereka dengan core Roger. Sementara RRQ menghadirkan pick unik dengan core Miya di tangan Alberttt.

EVOS membuka pertandingan panas ini dengan memimpin networth setelah mampu mendapatkan dua kill di dua menit pertama. Dengan keunggulan yang mereka miliki, Wannn cs terus menekan dengan bermain agresif hingga networth kedua tim terpaut 5.500 gold.

Seluruh inner turret RRQ hancur di menit 11 berkat push dari EVOS yang dibantu Lord. Tidak lama kemudian, EVOS bisa mengamankan poin pertama dengan skor kill 10-3.



Pada game selanjutnya RRQ merebut Roger dari tangan EVOS dilengkapi core Helcurt, sementara sang rival memilih core Ling dengan dua sidelaner kuat, Thamuz dan Chou.

Belajar dari kesalahan sebelumnya, RRQ tidak mau kalah agresif di game kedua. Mereka bahkan bisa mendapatkan keunggulan networth di earlygame. Berbanding terbalik dengan game pertama, kini EVOS tertekan dari segala arah.

Xinnn cs tidak memberikan nafas sedikit pun kepada EVOS, mereka mengamankan Lord pertama di menit 13. Dua menit kemudian seluruh inner turret beserta turret base EVOS dihancurkan. Alberttt menutup pertandingan ini dengan Savage.

Skor imbang membuat El Clasico di penghujung regular season MPL Indonesia ini harus diselesaikan dengan game ketiga. RRQ memberikan Alberttt hero favoritnya, Ling, kemudian EVOS merespon dengan mengambil Helcurt untuk Wannn.

RRQ melanjutkan momentum dari game sebelumnya dengan menampilkan pertunjukan luar biasa. Mereka bisa mengungguli networth EVOS dengan selisih 3000 gold hanya dalam waktu empat menit saja.

Memasuki menit kesembilan, keunggulan RRQ membengkak jadi 9000 gold. Di tutup dengan wipe-out, Sang Raja akhirnya keluar sebagai pemenang di laga El Clasico ini.

BACA JUGA: NasiUduk bicara soal strategi Alter Ego untuk playoff: Tidak banyak!