Setelah melewati delapan pekan regular season dan beberapa pertandingan play-off, akhirnya MPL ID Season 6 sampai di partai puncak yang mempertemukan RRQ Hoshi dan Alter Ego. Laga ini dirasa sebagai pertandingan paling ideal untuk pertandingan grand final karena keduanya merupakan juara dan runner-up regular season.

RRQ membuka game pertama dengan draft dua core ikoniknya, mereka mengandalkan Roger dan Ling. Sementara Alter Ego mengambil hyper carry yang memiliki winrate tertinggi di regular season, Yi Sun Shin.

Alter Ego memegang teguh jati dirinya dengan bermain agresif memanfaatkan pick-off demi pick-off. RRQ tak diberikan kesempatan untuk bernafas hingga mereka harus rela mengakui kekalahan di game pertama.

Pada game selanjutnya Ling berpindah ke sisi Alter Ego, di sisi lain RRQ mengambil Lancelot dan Claude. Di game ini RRQ tidak bermain dengan orientasi late game dan mengamuk sejak awal. Alberttt tampil ganas bersama Lancelotnya hingga mampu mengantarkan poin penyeimbang untuk RRQ Hoshi.



Di game tiga, tempo permainan tidak menurun sama sekali, fight demi fight terus terjadi di berbagai lane. Tapi RRQ bermain lebih efisien sehingga mereka bisa balik unggul dengan skor 2-1.

Dalam kondisi tertinggal, di game empat Ahmad justru mengamuk mengerahkan segala kemampuannya dan menunjukkan penampilan spektakuler menggunakan Yu Zong. Game ini menjadi panggung untuk Ahmad yang memaksa pertandingan berlanjut ke game lima.

Dalam game penentuan, lima menit pertama berjalangsung begitu sengit, kedua tim sama-sama kuat. Tapi RRQ menjadi yang pertama mendapatkan inner turret setelah berhasil memenangkan team-fight. Meski tertekan, Alter Ego mampu bertahan dalam waktu yang cukup lama. Tapi perjuangan mereka selesai pada menit 42 dan RRQ Hoshi, raja dari segala raja, berhasil mencatatkan sejarah sebagai tim pertama yang mampu back-to-back champion dan juga tim yang bisa tiga kali juara MPL Indonesia.

BACA JUGA: Menjajaki peluang juara RRQ Hoshi di MPL ID Season 6