Geek Fam, kabar buruk selalu menghantui tim ini di dua musim terakhir. Setelah memulai debutnya di MPL Indonesia Season 4 dengan menggaet roster SFI Critikal yang memberikan kejutan di MPL Season 3, mereka selalu terpuruk dengan rentetan hasil negatif hingga menjadi juru kunci.

Statistik membuktikan jika Geek Fam tidak hanya terpuruk dalam hal posisi klasemen saja. Baik dari segi kill, gpm, assist, tim ini membukukan catatan yang tidak memuaskan. Tidak hanya itu, isu-isu miring tentang konflik internal organisasi semakin memperburuk keadaan tim yang kala itu sedang berada di titik terendah.

Mengesampingkan hasil negatif di dua musim terakhir, pelatih Geek Fam, Azam “Nafari” Aljabar, merasa yakin timnya bakal menemukan kembali kekuatan yang dibutuhkan untuk tidak hanya menjadi sekedar figuran di MPL Season 6.


ROSTER


Dua tahun telah berlalu sejak tim ini dibentuk. Kegagalan sebelumnya telah membuat manajamen Geek Fam mengambil tindakan perubahan, Azam “Nafari” Aljabar ditunjuk sebagai pelatih baru.

Uniknya, meski roster mereka mendapatkan hasil buruk, Geek Fam masih mempertahankan lineup ini untuk gelaran MPL Season 6. Banyak orang mempertanyakan keputusan tersebut, oleh karena itu, coach Nafari mengungkapkan alasannya.

“Pemain kami sebenearnya memiliki skill mikro tier satu dan chemistry yang terbentuk selama dua tahun bersama,” ujar Nafari kepada ONE Esports.

⦁ Rama “Ramzu” Galasepta
⦁ Rendy “Ipin” kurniawan
⦁ Tantyo “Doyoksyl” Aditya
⦁ Try “AyamJAGO” Widyanto Sukardi
⦁ Dian “woncoco” Agusta
⦁ Devid “Joker” Ginola

“Saya yakin kita bisa juara dengan roster saat ini, tinggal memperbaiki mentality-nya saja,” ungkap Nafari dengan nada optimis.


PELATIH


Keputusan Geek Fam untuk menarik Azam “Nafari” Aljabar untuk mengisi kursi kepelatihan tidak diambil tanpa alasan yang jelas. Nafari sendiri merupakan sosok yang sudah lama berkecimpung di dunia esports. Pria yang mengawali kariernya di gam Dota 2 itu sudah merasakan pahit manisnya industri esports selama 10 tahun.

Selama 10 tahun itu pula ia terus berperan sebagai kapten, maka Nafari sudah tidak asing lagi dengan konsep leadership, pengembangan pemain, dan menyusun strategi. Transisi dari game sebelumnya ke Mobile Legends pun ia jalani tanpa hambatan berarti.

“Ketika sepuluh tahun (2009-2019) berkarier di Dota 2, saya selalu menjadi kapten. Jadi transisi dari kapten Dota ke coach Mobile Legends tidak terlalu sulit,” kata Nafari.

“Tapi tantangan terbesar yang dihadapi adalah harus beradaptasi dengan gameplay baru dan tempo cepat. Kemudian saya juga haru mencari cara menyatukan pemikiran pemain jadi satu.”


PERSIAPAN PRAMUSIM


Membawa tim yang terpuruk selama dua musim berturut-turut untuk meraih kesuksesan bukanlah hal yang mudah. Sebelum mencapai target tinggi, tim harus terlebih dulu dikeluarkan dari jurang keterpurukan.

“Persiapan utama kami adalah membuang mental block, kita memiliki mental block yang terbentuk setelah menjadi juru kunci. Jadi, mentality adalah hal yang wajib diperbaiki. Kita harus menyatukan visi, misi, dan keyakinan diri kalau kita tidak akan terpuruk lagi di musim depan,” ucap Nafari.

Cara Nafari menangani pemainnya ternyata membuahkan hasil, terbukti dari hasil yang diraih Geek Fam dalam turnamen Mytel International Championship 2020. Meski Geek Fam tidak menjadi juara, tapi mereka mampu menembus semi final, bahkan bisa memberikan perlawanan sengit pada EVOS Legends.

“Sebenarnya ada ada metode pelatihan khusus yang saya terapkan sebelum memasuki turnamen Mytel. Dan metode itu berhasil membuat para pemain menjadi buas,” jelas Nafari.

Tanda kebangkitan yang nyata telah terlihat, tugas selanjutnya yang harus dijalankan sang pelatih adalah terus meningkatkan performa impresif ini.


TARGET


Melihat pencapaian Geek Fam belakangan ini, sudah sewajarnya jika mereka mematok target yang lebih tinggi, dan memang hal itulah yang mereka lakukan. Tidak tanggung-tanggung, Geek Fam yakin jika mereka bisa masuk tiga besar, bahkan mereka percaya diri bisa bersaing untuk memperebutkan gelar juara.

“Target realistis top 3, tapi kami masih memiliki motivasi untuk menjadi juara MPL Season 6,” tegas Nafari.

Jika tren positif Geek Fam bisa dipertahankan dan terus meningkat, bukan tidak mungkin mereka bisa memenuhi ambisi tinggi ini. Bukan hanya keseluruhan tim yang menunjukkan peningkatan, juga terdapat salah satu pemain yang paling menonjol dalam hal perkembangan performa.


PLAYER TO WATCH


Geek Fam memang mengalami peningkatan signifikan, namun secara individu, Tantyo “Doyoksyl” Aditya, menjadi yang paling bersinar di antara rekan-rekannya. Hyper carry tersebut sebelumnya memang terbilang paling konsisten saat Geek Fam terpuruk, kini, ketika seluruh tim sedang dalam aura positif, Doyoksyl menjadi ujung tombak yang mematikan.

“Dalam beberapa bulan terakhir, Doyok menunjukkan peningkatan drastis. Sekarang dia memiliki kemampuan komunikasi yang bagus dan pengambilan keutusan yang tepat,” puji Nafari.

Turnamen Mytel International Championship 2020 menjadi saksi keganasan Doyoksyl. Sejumlah nama besar seperti ONIC Esports dan EVOS Legends tak luput menjadi korbannya.

Mari kita tunggu pembuktian Geek Fam di MPL Indonesia Season 6. Apakah mereka mampu keluar dari jurang keterpurukan? Atau mungkin mereka akan kembali menjadi figuran di kasta tertinggi Mobile Legends Indonesia?