Juara MPL Season 4 EVOS LEGENDS, memang mampu menembus laga puncak di season 5 untuk mempertaruhkan statusnya sebagai yang terkuat, namun sayang mereka yang kala itu ditantang RRQ Hoshi, harus merelakan gelarnya direbut sang rival abadi.

Hasil yang dirasa mengecewakan itu pun mengundang pertanyaan besar, apakah taring Macan Putih sudah tidak kuasa melawan musuh bebuyutannya?

Selain hasil di laga final, perjalanan EVOS di regular season juga tidak semulus prediksi banyak orang. Secara mengejutkan, mereka menyelesaikan regular season di posisi tiga dengan 62 persen kemenangan dan menelan empat kekalahan.

Namun tidak ada gunanya terus terjebak dalam kegagalan di masa lalu, kini, EVOS Legends telah berbenah dan mempersiapkan diri untuk kembali merebut takhta yang hilang.


ROSTER


Usai gelaran MPL Indonesia Season 5, EVOS melakukan pergerakan transfer yang menarik perhatian jagat MLBB Indonesia dengan mendatangkan talenta berbakat asal Surabaya, Sebastian “Pendragon” Arthur, untuk mengisi posisi Offlane.

Posisi tersebut memang belum memiliki pemilik pasti selepas peninggalan Eko “Oura” Julianto. EVOS sempat mencoba dua player baru berbakat pada diri Buts dan Larajie. Tapi keduanya seperti kurang memuaskan sampai-sampai di akhir regular season sampai playoff, REKT lah yang main di posisi ini.

Selain Pendragon, keputusan mengejutkan lain datang dari sang pelatih, Bjorn “Zeys” Ong. Pria asal Singapura itu dipastikan bakal mengisi posisi support tank di MPL Indonesia Season 6. nantinya Zeys akan berperan ganda sebagai pemain dan pengatur strategi serta draft.

Daftar skuat lengkap:

  • Muhammad “Wann” Ridwan
  • Gustian “Rekt”
  • Sebastian “Pendragon” Arthur
  • Bjorn “Zeys” Ong
  • Fahmi “Rexxy” Adam Alamsyah
  • Raihan “Bajan” Delvino Ardy

PERSIAPAN PRAMUSIM


Dalam rangka menghadapi musim terbaru MPL Indonesia nanti, EVOS Legends telah mempersiapkan banyak hal seperti menyediakan waktu latihan yang lebih panjang di banding musim lalu. Salah satu punggawa EVOS, Raihan “Bajan” Delvino Ardy, mengakui jika musim lalu mereka tidak mendapatkan waktu latihan yang cukup. Hal itu juga diakuinya menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan EVOS.

Kedatangan Pendragon dan keputusan Zeys untuk masuk ke dalam lineup membuat sedikit kerancuan dalam hal role pemain. Zeys sendiri akan menjadi support tank, role yang sebelumnya dipegang oleh Bajan. Sementara itu, peran offlane yang awalnya akan diisi oleh Pendragon malah diemban oleh Bajan saat turnamen Mytel International Championship. Perihal role, EVOS memang masih mencari komposisi yang paling efektif.

“Kita masih menentukan role pemain dan latihan strategi. Persiapan ini ini sudah dilakukan cukup lama, bahkan sebelum gelaran MPL Invitational 4 Nation Cup,” ucap Bajan.

Tapi hal itu tidak selalu menjadi hal negatif, dengan kedalaman skuad yang mumpuni di role tertentu bisa membuat EVOS sulit untuk diprediksi. Baik Pendragon, Bajan, ataupun Zeys bisa saja bertukar posisi sesuai strategi yang dibutuhkan, hal ini juga tentunya akan membuat lawan kebingungan membaca taktik EVOS. Bajan sendiri mengakui jika dirinya siap untuk bermain di posisi apapun.

“Bermain offlane? Ketika scrim, saya selalu memainkan berbagai role, jadi main di role apapun tidak masalah,” tegas Bajan.

Kemudian masuknya Zeys ke roster meningkatkan kemampuan adaptasi strategi saat pertandingan berjalan. Bila biasanya pelatih hanya bisa memberikan instruksi sebelum pertandingan dimulai, kini, EVOS bisa dengan cepat merubah strategi saat pertandingan berjalan dengan instruksi langsung dari sang pelatih.


TARGET


Tidak berlebihan jika EVOS menargetkan untuk menjadi juara MPL Indonesia Season 6, karena memang itulah yang sewajarnya ditargetkan tim dengan segudang pretasi sekelas EVOS Legends.

“Motivasi kami masih sangat kuat untuk menjadi juara MPL, setiap ada kesalahan, kami selalu mendiskusikan hal itu sampai menemukan solusi tepat,” ungkap Bajan.

Tentunya target itu baru bisa diraih jika EVOS belajar dari kesalahan musim lalu dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Tantangan ini yang sebenarnya masih coba diatasi oleh EVOS.

“EVOS dirasa masih belum kuat. Zeys belum lama bergabung dengan tim, kita masih meminimalisir kesalahan mendasar seperti miskomunikasi. Kemudian EVOS masih mencari strategi yang bagus untuk susunan pemain saat ini,” ucap Bajan.


PLAYER TO WATCH


Fahmi Adam Alamsyah atau biasa dipanggil Rexxy mulai mendapat sorotan. Baru-baru ini, support dari EVOS Legends tersebut memperlihatkan progres mencolok.

Rexxy mulai aktif bermain di MPL season 5. Sosok yang mengawali karier sebagai midlaner itu kini menjadi support mage andalan tim. Perkembangan performa Rexxy juga terlihat dalam turnamen Mytel International Championship, pengaruh player asal Bandung untuk tim kian terlihat jelas berkat aksi dan pengambilan keputusannya yang selalu tepat sasaran.

Menariknya dari sisi luar game, Rexxy adalah sosok yang terbilang sangat sopan dan rendah hati. Meski berada di salah satu tim esports terbesar, Ia sangat jauh dari kata star syndrome.

Pelatih sekaligus tanker tim, Bjorn “Zeys” Ong pun memuji kapasitas Rexxy, ia mengungkapkan pendapatnya tentang pemain ini.

“Rexxy adalah player dengan potensi yang sangat besar dan saya yakin dia akan terus berkembang,” puji Zeys.

“Dia anak yang baik dengan sikap dan mindset yang tepat sasaran,” tambah dia.

Mari kita ikuti bagaimana kelanjutan aksi Rexxy di MPL Indonesia Season 6 nanti. Apakah dia bisa membawa ‘Singa Putih’ kembali ke tangga juara? Kita tunggu bersama.