Untuk sebuah tim yang di berhasil menembus upper bracket di MPL Indonesia Season 4, Aura sebenarnya tak layak gagal lolos ke panggung utama di MPL Indonesia Season 5.

Tetapi demikian kejadiannya, dari 14 pertandingan di babak reguler, pasukan berlogo api ini hanya mencatatkan empat kemenangan dengan sementara sisanya tumbang sehingga harus puas mengakhiri musim reguler di peringkat tujuh dari delapan kontestan.

Tidak ada seorangpun bakal berpikir Aura seterpuruk itu, namun seperti pepatah, “nasi telah menjadi bubur” dan tidak ada waktu bagi mereka untuk meratapi nasib melainkan menegakkan kepala dan mengobarkan semangat untuk bangkit dan membungkam para peragu.

ROSTER

Tidak ada pilihan lain bagi Aura, kegagalan pada musim lalu membuat mereka dihadapkan pada satu langkah yaitu merombak roster demi meraih hasil yang lebih baik di MPL Indonesia Season 6.

Nama mentereng seperti Clover, God1va, Susugajah, Greg, tergerus dari skuad MPL musim depan, sementara jasa Phoenix, Darkness, dan VaanStrong dipertahankan. Demi melengkapi skuad, Aura pun menghadirkan Tezet, Trust dan Vanss.

  • Yehezkiel “Phoenix” Patric Parmonangan (Tank)
  • Novan “Darkness” Reimond Lumingkewas (Tank)
  • Vincentsius “VaanStrong” Ivan Adrianto (Sidelane)
  • Yosua “Tezet” Sanger (Offlaner)
  • Putra “Trust” Sanjaya (Midlaner)
  • Arif “Vanss” Yudha Alfiansyah (Marksman)

PELATIH

Persiapan Aura untuk MPL ID Season 6 tidak main-main, selain merombak tim mereka juga mengganti posisi pelatih. Stewart Tiolamon harus rela posisinya digeser oleh arsitek tim asal Singapura Sean “Hades” Goh.

Hades memang bukan sosok yang berpengalaman di scene Mobile Legends: Bang Bang, namun dia punya sejarah panjang di scene Dota 2 dengan kiprah mulai dari analis, caster, sampai manajer.

Tanggung jawab Hades jelas tidak ringan, masih baru dia masuk ke scene MLBB Indonesia yang dikenal begitu kompetitif dengan tugas meraih prestasi terbaik.

“Saya telah banyak bermain Mobile Legends dan sempat menjadi caster di SEA Games 2019. Dalam tiga tahun terakhir saya telah menjadi caster di banyak pertandingan Mobile Legends karena saya melakukan transisi dari caster, analis, dan manajer Dota2,” ucap Hades kepada ONE Esports saat ditanya soal kedekatannya dengan game Mobile Legends dan keyakinannya bisa membawa Aura berprestasi.

“Saya juga telah mengikuti META di Indonesia lebih banyak ketimbang Singapura. Terlebih analis saya mantan pelatih Aura juga.”

PERSIAPAN PRAMUSIM

Sebagai pemegang tanggung jawab utama dalam mengangkat performa tim, Hades mengaku sudah mempelajari banyak hal dari performa Aura pada MPL Season 5. Ia mengaku sudah mengantongi kelehaman tim dan yakin dapat mengubahnya di musim yang baru.

“Pertama, saya ingin membuat tim ini dapat belajar dengan cepat. Saya mengerti apa yang terjadi dengan tim dimusim lalu ketika mereka tampil bagus di awal, tetapi setelah ada perubahan META, mereka tidak bisa mempertahankannya,” ucap Hades kepada ONE Esports.

“Jadi saya pikir mereka membutuhkan seseorang yang bisa belajar dengan cepat dan juga beradaptasi. Hal ini sangat penting,” tuturnya.

Meski sudah mengantongi kelemahan timnya di musim lalu, kini Hades juga dihadapkan dengan situasi yang sulit untuk bisa segera memperbaikinya dan menyampaikan arahan dan pesan secara langsung kepada pemainnya karena saat ini ia masih berada di Singapura dan belum bisa datang ke Indonesia karena adanya travel ban akibat pandemi COVID-19 yang masih belum usai.

Hades mengaku cukup bersyukur karena para pemainnya memiliki attitude dan keinginan besar untuk maju yang membuat segalanya menjadi sedikit lebih mudah bagi Hades.

“Kabar baiknya adalah para pemain sangat terbuka satu sama lain, bekerja sangat keras, terus bermain setelah scrim, dan latihan sesuai jadwal,” kata Hades.

“Ketika membentuk roster ini, saya ingin mereka open minded, terbuka dengan ide baru, dan tidak takut mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan, meski mereka gagal. Saya selalu bilang lebih baik gagal di scrim dari pada di turnamen,” ujarnya.

Sejauh ini Hades pun mengaku semua hal yang telah ia susun sebagai bagian dari persiapan tim menghadapi MPL Season 6 telah berjalan sesuai dengan rencana, meski tak semulus yang diharapkan.

Dari segala bentuk persiapan yang telah ia lakukan, ada beberapa hal yang ditekankan oleh Hades kepada para pemain Aura agar mereka bisa menampilkan performa terbaiknya.

“Sejauh ini semuanya berjalan lancar. Sama seperti tim lainnya, kami juga mengalami up and down,” kata Hades.

“Saya juga telah menekankan kepada pemain untuk tidak lagi memiliki ego ketika MPL dimulai, memiliki pikiran terbuka, terus belajar dalam segala hal, termasuk kesalahan. Persiapan sejauh ini berjalan bagus, mereka bisa belajar dengan cepat, dan beruntung bagi saya mereka bukan lagi para bocah,” tuturnya.

TARGET

Berbicara target, Hades mengaku tidak dibebani apa pun oleh manajemen Aura. Namun tentu saja hal ini tidak membuat dirinya terlena dan tak terbebani. Justru ia telah menetapkan sebuah pencapaian besar suatu hari nanti.

“Saya tidak diberi target dari manajemen. Kami hanya ingin mencapai tujuan satu per satu dan berharap suatu saat nanti kami bisa menjuarai MPL,” ucap Hades.

“Secara pribadi, saya selalu mengatakan kepada pemain untuk tidak menjadikan MPL sebagai tujuan akhir, tetapi menjadikan tim ini sebagai yang terbaik di dunia,” ujarnya.

PLAYER TO WATCH

Keyakinan besar yang ada pada diri Hades terhadap Aura ini bukan tanpa sebab. Pasalnya ia kini memiliki para pemain yang memiliki kualitas besar, berhasil mendatangkan pemain baru sesuai dengan kondisi yang ada dan kemampuan tim, serta sesuai dengan keinginan dirinya.

“Mereka semua adalah pilihan saya. Kami memutuskan merekrut mereka berdasarkan hasil pertimbangan dengan analis. Kami telah melakukan semua proses, melihat permainan mereka sebelumnya, dan membayangkan apa yang bisa kami hadirkan bersama para pemain ini,” tutur Hades.

“Terutama soal Tezet karena kita semua tahu kualitasnya serta netizen telah memanggilnya dengan nama Lord Tezet. Artinya dia memang memiliki banyak potensi dalam bermain.”

Hades mengaku sangat senang bisa memiliki Tezet di dalam timnya, tetapi ada satu nama yang sejauh ini telah membuat dirinya terkagum-kagum, yaitu Vaanstrong.

Bahkan Hades mengaku bahwa dirinya tengah mempersiapkan sesuatu yang baru bersama Vaanstrong dalam hal role bermain.

“Tezet adalah pemain sangat luar biasa. Ada juga Vans yang beberapa kali mendapat MVP di MPL lalu. Namun, pemain yang paling mengesankan bagi saya sejauh ini adalah Vaanstrong,” kata Hades.

“Ia akan mengejutkan banyak orang untuk bermain sebagai support ketimbang fighter atau marksman yang merupakan role dia sebelumnya. Seperti apa kerja kerasnya adalah dasar yang membuat saya memilih dia sebagai pemain paling mengesankan sejauh ini,” tuturnya.

Selain terus memperbaiki diri dalam hal bermain, Hades pun mencoba untuk menanamkan pola pikir dan sudut pandang berbeda kepada para pemain mengenai situasi yang ada di scene Mobile Legends Indonesia, dan juga dunia, pada saat ini, di mana RRQ Hoshi dan EVOS Legends tampak begitu mendominasi.

Hades meminta para pemain untuk terus berjuang untuk mendapatkan tongkat estafet berikutnya sebagai tim terkuat di Indonesia dan juga dunia dari tangan RRQ Hoshi karena sebuah kejayaan pada akhirnya akan tuntuh dan dilanjutkan oleh pihak lain.

“Sangat penting bagi para pemain untuk bisa memiliki kepercayaan diri yang cukup dan menyadari bahwa kejayaan tim-tim besar seperti RRQ Hoshi dan EVOS Legends akan berakhir karena setiap dinasti akan berakhir dan Aura juga bisa memiliki dinasti mereka sendiri. Semua ini adalah tentang bagaimana Aura mengambil alih dinasti tersebut,” ucap Hades.

Melihat begitu besar kepercayaan diri dari Hades dan segala perubahan yang telah dilakukan manajemen tim, akan sangat menarik untuk melihat perjalanan Aura di MPL Season 6.