Teguh “Psychoo” Saputra menjadi salah satu player yang cukup disorot belakangan. Hal ini terkait kepindahanya ke RRQ Hoshi.

Psychoo adalah salah satu tanker terbaik di Indonesia. Dia sempat berada di titik tertinggi ketika memberikan tiga trofi untuk Onic Esports dalam jangka waktu pendek yakni MPL ID Season 3, MSC 2019, dan Piala Presiden 2019.

Psychoo juga menjadi bagian timnas Indonesia yang tampil di SEA Games 2019 dan meraih medali perak. Sayangnya karier Psychoo tak selancar itu.

Pada MPL ID Season 5 dan 6, namanya tenggelam. Bahkan di season 6 ia tak dimainkan sama sekali dan hanya menjadi streamer Onic. Sampai akhirnya dia pindah ke RRQ Hoshi pasca ONE Esports MPLI.

Psychoo terbilang beruntung karena debutnya di RRQ Hoshi adalah pada turnamen sebesar M2 World Championship.



Eksklusif kepada ONE Esports, Psychoo menceritakan banyak hal. Mulai dari beratnya masa karantina di Singapura, proses adaptasi, sampai hasrat besar menjadi juara di tim barunya tersebut.

“Tak ada masalah sih saat karantina. Paling kami bosan saja. Kegiatan ya paling main rank, scrim, dan kalau malam saya paling nonton film,” ujarnya.

“Kalau kangen rumah ya kangeen lah. Butuh nasi padang, sate padang, taichan, dll. hehehhe,” tambah dia.

Teguh juga mengaku sangat mudah beradaptasi di RRQ. Bukan karena kondisi tim, tapi lebih kepada kesadaran dia akan lingkungan di sekitar. Hal ini pun terbawa ke gameplay yang juga jadi mudah menyatu.

“Saya orangnya cepat dalam beradaptasi dengan lingkungan dan lain sebagainya. Saya ikutin lingkungannya saja, intinya kita tahu batasan-batasannya. Saya dekat dan baik
dengan semua pemain di sini. Tapi paling dekat dengan R7 dan Wizzking,” tutur sosok berkacamata itu.

“Masalah adaptasi gameplay kami main bareng saja sih mulai dari rank dan scrim. Tapi cepat dapat feelnya di scrim,” lanjut pria asli Pontianak tersebut.

Memiliki kepribadian yang santai dan terbilang menyenangkan, Psychoo pun mengaku tak terbebani di M2. Dia siap menjadi juara dan menganggap M2 hanya turnamen yang harus dilewati.

“Kalau misal terbebani, kata orang mungkin itu wajar. Tapi saya tidak terbebani sama sekali. Dimana pun ada turnamen ya hajar. Target personal, saya kan MPL pernah juara, MSC sudah itungannya SEA, sekarang level dunia harus dapat,” katanya.

“Saya berharap ya menang. Tapi Alter Ego menang juga gapapa, walau harapan terbesarnya ya RRQ lah. Intinya apapun harus indopride,” tutup dia.

BACA JUGA: Jika ditawar EVOS Legends atau RRQ Hoshi, Moon siap tinggalkan Todak