Roster EVOS Legends di MPL season 6 memang sudah dikunci. Tapi perubahan besar kemungkinan terjadi di jajaran staf.

Analis yang sudah berada di tubuh tim sejak MPL season 3, Setiawan “Hyde” Ade, dipastikan angkat kaki dari tim. Hyde sendiri yang mengonfirmasi kepada ONE Esports.

Sosok satu ini bisa dianggap salah satu kunci sukses EVOS Legends menjuarai MPL season 4 dan M1 World Championship. Bersama Zeys dan Natt (manajer saat itu), trio ini dinilai menjadi pemain keenam EVOS yang membuat mereka begitu solid.



Namun, seiring berjalannya waktu, staf balik layar EVOS di M1 hilang. Natt dipindahkan sebagai manajer EVOS PUBGM. Sementara Mada Ghost kini yang menjadi manajer EVOS Legends.

Zeys masih ada di tim, tapi perannya kini lebih kompleks karena dia harus rangkap jabatan sebagai pelatih dan pemain. Kepergian Hyde membuat EVOS Legends besar kemungkinan punya satu sosok baru untuk menjadi analis MPL season 6 nanti.

“Betul saya cabut dari EVOS. Bukan kontrak habis, tapi memang saya yang mengundurkan diri,” jelas Ade eksklusif kepada ONE Esports.

Hyde sepertinya begitu emosional. Bagaimana tidak, dia sampai mengunggah tiga postingan untuk berterima kasih dan sedikit mengenang semua mantan rekan di EVOS.

View this post on Instagram

Season 3 ke 4 adalah transisi terberat saat itu, mana gua baru masuk ajg. Untungnya ada @evos.oner . Terimakasih mas reno atas segala ilmunya dan udah jadi mentor yg sangat baik buat gua. Mungkin klo saat itu bukan lu, gua engga kaya sekarang. Tp emang karena gua juga jago sih jd selaw. Semoga segala kebaikan lu dibalas oleh Allah, Aamiin. Terimakasih juga kenangannya buat player pada masa itu @jiaotashidi @evos.rekt_ @jessnolimit @ekooju @evos.four @listychanpokemon ga nyangka bisa ketemu orang-orang yg pernah gua bantai di rank jd b aja WKWKWWKWKW. Ga deng canda, It was an honor???????? Sampai akhirnya rombak ROASTER(kata netijen) dan terbentuklah zeys, ihsan, wan, rekt, oura. donkey, n nat (ga di anggep) IENC, MPL S4, M1. Damn the roster was too strong, not even single scrim loss. @z3zeys dengan segala ide-idenya, walaupun hari2 logika @donkey_yurino dengan segala idenya yg cemerlang, walaupun hari2 ribut ama wan tp gada dia ga lengkap @ihsanbesarik dengan dedikasinya, walaupun ga mandi 3 hari sumpah dongo bgt @evos.rekt_ dengan segala kestabilannya, walaupun panikan @ekooju udah kaya dianggep bapak sama iwan, tp tetep aja ni orang labil @evos.wannn dengan micro skillnya yg gila sampe skrg, walaupun ngejoki pernah ga dibayar @evos.natt apaandah ni orang EVOS dreams come true. Finally we break the curse from second place to the first place and first one in the world. So, yeah. Skills can be taught, But character is who you are. Never give up and always believe, lur.

A post shared by adepati (@evos.hyde) on

View this post on Instagram

Disini, memasuki era S5 dimana oura sama donkey memutuskan untuk ga lanjut. Kita juga ada roster baru saat itu. Roster saat itu menjadi Bajan, Rekt, Wann, Luminaire, Rexxy. Butss, @evos.laarajiee , @evos.revicii Singkat cerita, kita balik lagi jadi second place(Haaaaaaa). Tp semua kerja keras tim, semua cerita yang pernah ada saat itu bener-bener priceless. Terimakasih atas perjuangan kalian pada saat itu. MPLI pun hasilnya kurang memuaskan dimana kita juga kekurangan opsi untuk memainkan player, dan kita berakhir di posisi 4. Pesan gua buat roster yg sekarang @z3zeys I still remember the first impression when i met you, Until today i still hate your stupid high logic. But yea (AT THE END OF THE DAY)*matthew* im the one who always try to understand you right, xd. I will watch you from here to lift the thropy again, dont marah-marah terus. @evos.rekt_ Meskipun gua ga terlalu deket, tp jujur2an pemikiran ga jauh beda, bedanya lu cinta OG gua Secret. Menurut gua Rekt itu ibarat anak pinter di kelas yg klo ada ujian semuanya nyontek ke dia tp dikasih sama dia, Ada tp jarang. GL Next lur @evos.rexxy Gua masih inget kata-kata lu dulu "Mak gua pernah bilang, orang semakin diatas jadi lupa sama ibadah". Pesan gua, jangan lupa solat lur, biar gusion lu sejago gusion gua. @evos.bajann Mandi dah. Inget jan semua fasilitas yg ada hanya sementara, sisanya berjuang sendri. GL Next @evos.revicii Gua tunggu lu ya di season 6, awas lu ngerank mulu. @evos.pendragonn rajin-rajin lur, jangan sia-sia in semangat masa muda klo kata guru guy. @evos.wannn Spesial untuk nak iwan ni, Sampe saat ini still best of the best micro skill ml player i ever seen. Tetap semangat nak iwan dah jauh-jauh ke jakarte ni, salam buat mak di ponti. @evos.ghost_ it's was nice to work with you, tapi boong. chakks

A post shared by adepati (@evos.hyde) on

View this post on Instagram

Terakhir, ini untuk para fans @evosfams atau bisa juga untuk seluruh team. Ini adalah unek-unek gua selama ini. Pertama, buat orang yg kena komen hate, bully, dll. Sadar ga sih kalau salah satu penyebabnya dari kita juga. Secara ga langsung kita mencontohkan juga pada orang lain melalui lingkungan, anggaplah sosmed ini adalah lingkungannya. Apalagi yg sampe disuruh spam call, annoying parah. Tapi ya kalau mau dibahas ga akan ada habisnya, cuma berujung salah-salahan aja. "Kita gabisa kontrol aksi orang lain tapi kita bisa nahan reaksi kita terhadap sesuatu". Gua baca komen hate yg terjadi memang klo ditelaah kalimat mereka ada benarnya juga tapi mungkin penyampaian mereka kurang pas. Kita gabisa berekspektasi sama orang lain yang belum tentu punya kapasitas untuk komen kritik/saran dengan bahasa yg baik atau seenggaknya bisa kita terima. Tugas kita ya paling mencerna kalimat negatif itu jadi positif, jadiin motivasi atau cerminan diri dan klo udah kesel bet ya speak up. Ya gaksi ler? iya lah, sat. Kembaran gua bang @adipati pernah ngomong gini "Support itu ga harus jatohin orang lain". Contoh "Ah si A jelek bgt mainnya, mending si B blablabla". Tai kali, padahal mah cukup, "Wah iwan jago banget, pasti juara nih di season 6" udah. Kalau memang ga pande berkata-kata ya masih ada pilihan silence is gold. Tapi balik lagi, kita ga bisa memaksakan orang lain jadi apa yg kita mau tapi kita bisa speak up ttg hal itu dengan tujuan edukasi bagi mereka yg belum paham. Ngomong-ngomong soal toxic, ya gua juga toxic tp untuk circle gua aja. Gua paham konteks dan situasi gua lagi dimana, sama siapa, ngapain aja? Jyah. Tapi yg terpenting adalah toxic nya ga gua bawa ke kerjaan, ga gua bawa ke sosial media, ga gua bawa ke kolom komen, apalagi sama orang yg belum kita kenal??? Haaaaaaaa, siapa anda?? Pesan gua, mungkin nanti pas lu aqil baligh lu akan sadar bahwa "anyink, gadanta bet gua dulu". Yuk, bareng-bareng kita bikin community esports yang lebih baik lagi. Walaupun memang ga akan hilang, seenggaknya kita bisa meminimalisir. One last time #EVOSROAR

A post shared by adepati (@evos.hyde) on

Menarik menanti siapa sosok yang akan menjadi analis EVOS Legends nantinya. Apakah mereka yang memang sudah dikenal di scene kompetitif, atau nama baru.

BACA JUGA: EVOS Legends berpotensi punya analis tambahan