Kekecewaan publik esports Indonesia setelah kegagalan timnas Mobile Legends yang begitu diandalkan untuk bisa meraih medali emas di SEA Games 2019 Filipina, hingga saat ini masih terasa. Masih banyak pihak juga yang tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi.

Berisikan empat pemain dari EVOS Esports yang sukses menjuarai Mobile Legends Professional League (MPL) Season 4 dan Mobile Legends World Championship 2019 (M1) serta dua dari ONIC Esports sebagai juara MPL Season 3 dan MSC 2019, sangat layak jika publik begitu berharap kepada timnas.

Di SEA Games 2019, timnas Indonesia yang tampil begitu sempurna sejak fase grup dan play-off hingga berhasil lolos ke grand finals dan sempat unggul 2-1 dari Filipina, ternyata berhasil dibalikkan hingga takluk 2-3.



Setelah sebelumnya Eko “Oura” Julianto angkat bicara soal kegagalan ini yang disebabkan oleh minimnya tim yang mau scrim atau menjadi latih tanding dengan timnas sebagai bagian dari persiapan mereka, kini Gustian “Rekt” mengucapkan beberapa hal lainnya yang bisa menjadi penyebab.

“Alasan pertama adalah kami diberi waktu libur seminggu oleh penyelenggara SEA Games 2019 (Badan Timnas Indonesia untuk Esports). Bukannya kami ingin menyalahkan, tetapi menurut saya ini sangat salah karena membuat kami kehilangan momentum,” ucap Rekt dalam wawancara di channel YouTube Jonathan “Emperor” Liandi.

“Selain itu kami juga dikasih (GH) game house di apartemen yang punya wi-fi nge-lag. Jadi kami harus menempuh perjalanan sekitar 1-2 jam karena macet. Setelah tiba di Ligagame, kami kesulitan untuk mencari scrim. Padahal bersama EVOS, ada banyak sekali tim yang mau scrim dengan kami. Pemain Filipina sendiri tidak terlalu jago, mungkin persiapan mereka lebih banyak, sedangkan kami sangat minim,” tuturnya.

BACA JUGA: Pro player wanita pertama di League of Legends meninggal dunia