Siren Esports memperlihatkan bahwa mereka adalah tim terkuat di MDL Season 3. Gelar juara berhasil diraih setelah kemenangan sempurna 3-0 didapati di grand final menghadapi Victim Esports, Minggu (25/4).

Kemenangan yang diraih Siren sekaligus menghapus mitos bahwa juara regular season akan selalu gagal menjuarai turnamen. Siren pun meraih gelar juara beruntun setelah di season 2 juga mampu menjadi kampiun.

Awalnya tak banyak yang memprediksi Siren bisa mempertahankan gelar. Apalagi dua pilar mereka saat juara, Altamiz dan SamoHt pindah ke Dewa United.

Namun, fakta berbicara lain. Kedatangan Tenn dan Reiya ternyata justru membuat tim ini kian kuat. Formasi dan komposisi yang diubah mampu memaksimalkan tim.

Jeyy dan Inviz adalah dua pemain yang diubah rolenya pada musim ini. Jeyy yang tadinya bermain support, kini kembali ke role kesukaannya yakni jungler. Sementara Inviz bermain tank, setelah sebelumnya menjadi offlaner.



Azer semakin matang sebagai sidelaner damage. Tenn efektif memainkan support mage dan pujian ekstra patut diberikan kepada Reiya.

Pemain ini begitu solid di pos offlaner. Ia tahu benar cara memenangi lane dan join war di waktu yang tepat. Menggunakan Chou, Thamuz, sampai Lapu-lapu, Reiya hampir selalu unggul.

Tak ayal ketika tampil di grand final, kesinambungan Siren soal gameplay benar-benar tak bisa dibendung.

Meski Jeyy beberapa kali offside, tapi itu menjadi tak masalah karena keempat pemain lainnya selalu mampu mengejar objektif dan membuat kematian sang jungler tak berarti.

Kemenangan Siren membuat mereka mendapat hadiah uang tunai Rp75 juta. Ini juga menjadi pernyataan bahwa Siren pantas bermain di level tertinggi, walau tak ada yang menjamin Siren bisa mendapat slot MPL pada beberapa waktu ke depan.

BACA JUGA: Lepas dari Siren Moon. Mikasa Cs ikut Dignity of Srikandi dengan nama berbeda