Nino menjadi salah satu nama yang bersinar di NMA Season 3. Bersama Alter Ego, performanya benar-benar di luar ekspektasi.

Pada NMA Season 3, Alter Ego mengeluarkan kekuatan yang berbeda ketimbang MPL ID Season 7. Rasy sebagai pemain baru mengisi role roamer menggeser Leomurphy. Sementara Nino berada di role gold laner yang biasanya dimainkan Ahmad.

Pemain bernama asli Syauki Fauzan Sumarno itu awalnya tak terlalu mendapat sorotan. Tapi, di NMA dia benar-benar membuktikan kualitas yang spesial.

Nino hanya bermain sebentar di MPL ID Season 7

Sosok belia dari ANO Team ini sebenarnya sudah masuk roster utama Alter Ego sejak MPL ID Season 7. Dia jadi pengganti sementara Pai yang terkena Covid saat itu.

Nino
Sumber: Instagram

Tapi setelah Pai sembuh, Nino pun kembali duduk di bangku cadangan. Sampai akhirnya sebuah pembuktian dilakukan sang pemain.



Nino mencuat dan menggendong Alter Ego

Entah berapa kali sang pemain tampil memikat dan membuat aksi individu yang menggendong timnya di NMA Season 3. Penggunaan Benedetta dan Chounya benar-benar apik.

Mekanik dan makro pemain ini sungguh spesial dan menjanjikan. Pada grand final menghadapi EVOS Legends pun, mantan rekan Variety itu mencuat di game pertama saat memakai Chou dengan beberapa kali menangkap Hayabusa dari Ferxiic.

Walau pada akhirnya dia kalah, tapi pengalaman bisa jadi ilmu penting bagi dia.

Nino butuh jam terbang, bagaimana nasib Ahmad?

Melihat kemilau pemain muda satu ini, menjadi pertanyaan baru terkait Ahmad di tubuh tim. Ahmad tidak bermain di NMA Season 3 mungkin semata karena telat pulang ke Gaming House. Tapi, secara tak langsung ini menjadi Blessing in Disguise bagi Nino.

Ahmad
Sumber: MPL

Bukan tak mungkin NasiUduk sebagai pelatih menjadi berpikir dua kali untuk memainkan Ahmad, menengok performa pemain mudanya itu. Menarik menunggu skuad utama Alter Ego di MPL ID Season 8 nanti.

BACA JUGA: EVOS Legends juara NMA Season 3