Mikasa dan Azumi adalah dua pilar penting Morph Akasha. Keduanya saat ini tak tergantikan sebagai jungler dan roamer utama di tim.
Keduanya merupakan salah satu pemain yang cukup disegani di tim ladies. Walau performa Morph di WSL Season 3 masih naik turun, tak pernah ada yang meragukan mekanik dari kedua pemain ini.
Mikasa dan Azumi memiliki ciri khas tersendiri dalam gameplaynya. Nama pertama sangat senang menggunakan jungler-jungler assassin. Kemampuannya saat menggunakan hero macam Hayabusa, Saber, sampai Ling bisa dianggap mengimbangi para pria.
Sedangkan Azumi adalah tipe tanker keras yang sangat piawai memakai hero-hero besar inisiator.
Mikasa akui sangat tidak suka dengan Benedetta
Ketika diwawancarai ONE Esports, kedua pemain sempat mengungkapkan hero-hero META tier-S yang kurang nyaman mereka gunakan.
Meski dikenal sebagai pengguna assassin, sosok bernama Najla Dhia Gunawan itu mengaku sangat tidak nyaman menggunakan Benedetta.
Bened merupakan salah satu hero assassin serba bisa. Ia bisa digunakan di semua role jika pilotnya memang bisa memanfaatkan.
“Saya kurang suka Benedetta. Karena dari dulu memang tidak suka memakainya. Mending melawan hero ini ketimbang dipick jadi jungler. Sehingga lebih baik dicounter saja,” jelas Mikasa.
Azumi sorot Popol dan Kupa
Jika Mikasa kurang nyaman dengan Benedetta, Azumi menyorot Popol dan Kupa. Seperti yang kita tahu bahwa Popol adalah prioritas di role roamer saat ini.
Memiliki CC yang sangat banyak, Popol adalah hero yang benar-benar mengganggu bagi lawan. Meski begitu, menggunakan hero ini sebagai roamer tak semudah itu.
Selain lembek, Popol harus punya positioning bagus agar benar-benar sempurna.
“Kalau saya Popol. Dia itu lembek tapi nyebelin kalau dipakai musuh. Sehingga kalau ada kesempatan harus dipick mau ga mau,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pentingnya Momobami di Morph Akasha