Perkembangan cara bermain pada game bergenre MOBA akan terus terjadi dan berubah setiap harinya, baik berdasarkan kreasi dari para pemainnya mau pun perubahan patch yang dihadirkan developer. Hal ini juga terjadi di game Mobile Legends.

Dengan semakin luasnya hero pool yang kini dimiliki Mobile Legends, plus hadirnya patch baru yang terbilang sangat cepat telah menghadirkan banyak hal baru di dalam permainan. Namun, tak jarang juga kreasi ini melibatkan hero-hero lama yang sempat terlupakan.

Hal baru yang kali ini muncul dihadirkan oleh tim Mobile Legends Professional League Filipina (MPL PH) Season 6, Aura PH. Tim yang berisikan para pemain juara MPL PH di dua edisi sebelumnya, Sunspark, mengawali langkah mereka dengan menghadirkan permainan yang mengejutkan bersama hero Support Diggie.

Jika biasanya hero ini digunakan untuk melindungi rekan-rekan satu timnya setelah terkena skill crowd control dari lawan dengan menggunakan skill ultimate-nya, Time Journey, kini yang dimanfaatkan dari hero tersebut adalah kemampuan passive-nya, Young Again, di mana ia akan berubah bentuk menjadi telur, Egg Form, dan imune dari serangan lawan sambil bisa terus digerakkan oleh penggunanya ke mana pun ia mau.

Dimainkan oleh kapten tim Aura PH, Rafflesia, ia sukses membuat Diggie mengacaukan konsentrasi dari para pemain Execration dan sebagai sarana untuk membuka pandangan (open vision) bagi rekan-rekannya demi mengetahui posisi lawan, terutama dari hyper core-nya.

Para pemain Aura PH bisa dibilang hanya bermain dengan empat hero di game ini dalam menjalankan gameplay mereka. Diggie hanya sesekali membantu tim, dengan menggunakan skill-skillnya seperti Reverse Time, Auto Alarm Bomb, dan Time Journey serta battle spell Retribution. Di luar itu, Rafflesia bersama Diggi-nya terus menerus mengikuti hyper core lawan “tanpa mempedulikan apa pun” hingga harus terbunuh 21 kali di sepanjang permainan.

Secara keseluruhan, Aura PH kalah dari Execration dalam hal skor kill, 22-29. Namun mereka tetap mampu mempertahankan keunggulan net worth hingga nyaris mencapai 15.000 gold.

Kondisi ini membuat keempat pemain Aura PH lainnya memiliki power lebih besar dari item-item yang telah didapat, disamping level yang lebih tinggi ketimbang pemain Execration. Kemenangan pun berhasil mereka raih hanya dalam waktu 13 menit.

Hal ini pun sukses membuat caster yang memandu pertandingan ini terheran-heran dan mengaku belum pernah melihat hal ini sebelumnya di pertandingan manapun, terlebih di scene kompetitif.

Sementara di game kedua, Aura PH kembali mencoba menghadirkan hal baru dengan memainkan empat Fighter untuk mendampingi satu assissin, Hayabusa. Akan tetapi hal ini gagal berbuah hasil dan membuat mereka takluk dari Execration.

Baru di game ketiga, Aura PH menampilkan susunan hero yang lebih seimbang untuk setiap role-nya. Meski keunggulan yang mereka miliki sempat dibalikkan oleh Execration, tetapi pada akhirnya mereka berhasil memenangi permainan tersebut.

BACA JUGA: Power ranking tim-tim MPL Filipina Season 6 – Aura dan ONIC PH teratas