Pekan lalu RRQ Hoshi dan Yesaya Omega Armando alias Xinnn mencuri pusat perhatian di scene Mobile Legends: Bang Bang Indonesia. Apalagi jika bukan terkait pengumuman CEO Andrian Pauline yang mengonfirmsi bintang asal Manado tersebut absen hingga akhir kompetisi MPL ID Season 6.

Xinnn tampil di pekan pembuka saat RRQ menggilas Geek Fam ID 2-0, lalu menghabisi EVOS Legends di duel bergengsi berjuluk El Clasico dengan skor identik.

Keperkasaan yang diperlihatkan tersebut seolah-olah menjadi pengingat bagi semua orang; RRQ masih berstatus tim terbaik di Land of Dawn sehingga memunculkan prediksi jika tim besutan Jamesss tersebut akan mudah mempertahankan gelar.

Bigetron Alpha dan ONIC Esports menanti di pekan kedua, jika melihat pada pencapaian musim lalu, ditambah persiapan pramusim yang telah dilakukan, mereka adalah tes keras bagi RRQ. Tetapi apa yang terjadi adalah Xinnn absen dan RRQ rontok di hadapan Robot dan Landak.

Mengagetkan memang, karena dua duel ini seharusnya jadi konfirmasi betapa digjayanya RRQ di Indonesia, tetapi mereka malah terjengkang di hadapan tim yang dianggap sebagai rival terkuat menuju tangga juara.

Terkait alasan mengapa tidak bermain, Xinnn menyuguhkan penjelasan di kanal YouTube-nya berikut ini.

Pada perjalanan berikutnya RRQ semakin terperosok, mereka dihajar Alter Ego 2-0 dan tumbang 2-1 di hadapan Genflix Aerowolf di pekan ketiga.

Empat kekalahan beruntun tentunya bukan catatan manis bagi sebuah tim yang berstatus juara bertahan, apalagi mereka dianggap banyak pihak sebagai yang terkuat di Indonesia.

Ketika kekalahan demi kekalahan terus menghampiri, secara emosional dan mencari gampangnya, kita dapat menunjuk absennya Xinnn sebagai biang kerok menukiknya performa tim. Maka menjadi tidak lagi mengherankan jika para loyalis RRQ dan juga para fans di kubu netral sontak berharap untuk melihat sang core ganas itu beraksi lagi.

Namun apa yang terjadi kemudian sungguh di luar dugaan, melalui kanal Youtube resmi tim, CEO Adriane Pauline mengonfirmasi jika Xinnn tidak akan bermain hingga akhir kompetisi.

Beragam cerita mengikuti episode tersebut dengan bumbu-bumbu menarik untuk diikuti. Tetapi tidak, di sini bukan untuk membahas drama semata karena ada hal lain yang menarik untuk disimak yaitu bagaimana jadinya kiprah RRQ di Land of Dawn tanpa Xinnn?

Di tengah-tengah bergulirnya kompetisi, RRQ harus menjalani lagi proses adaptasi sepeninggal Xinnn. Sejumlah keputusan diambil, memainkan Wizzking tentu jadi opsi namun manajemen tidak berhenti di sana, karena mereka juga mempromosikan anak muda berbakat pada diri Alberttt.



Tetapi peforma Albertt pun tak bisa dikatakan langsung mencolok karena dia bukan penyihir yang bisa memperbaiki keadaan hanya dengan menjentikkan jari. Dia sempat mengalami kesulitan dan mengaku merasakan tekanan karena debut MPL langsung bersama tim besar.

Tekanan, ya memang itulah yang tampaknya menghantam skuad RRQ setelah didera sederet hasil negatif. Kesalahan sekecil apapun hanya akan berujung pada serangkaian komentar tak mengenakkan yang semakin memojokkan tim.

Perubahan-perubahan yang terjadi tentunya tidak dapat secara instan memutar peruntungan RRQ, dibutuhkan kesabaran dalam proses perbaikan yang terus berjalan di belakang layar, dan pada akhirnya kerja keras mereka berbuah manis yang ditandai kemenangan atas Aura Fire di pekan keempat.

Perkembangan positif berlanjut di pekan kelima. Sang Raja sekarang terlihat benar-benar bisa menghunus sekaligus menghantamkan pedang ke arah lawan. Di pekan ini RRQ menyapu bersih kemenangan dengan menggulung Geek Fam 2-1 dan menarik ONIC kembali ke bumi dengan skor 2-0.

Dengan penuh segala hormat, keberhasilan RRQ menelan Aura dan Geek Fam dianggap sebagian orang bukan sesuatu yang luar biasa mengingat status lawan di papan bawah klasemen.

Tetapi apapun itu, kemenangan tetaplah sebuah kemenangan. RRQ berhasil memposisikan diri di satu titik krusial yang dapat membangkitkan semangat dan kepercayaan diri tim, dan itu nyata terlihat ketika mereka membalaskan kekalahan dari ONIC di paruh pertama musim melalui sebuah performa yang mengundang decak kagum penonton.

Alberttt sebagai suksesor Xinnn membungkam mulut para pengeritik dengan penampilan super spesial menghadapi sang pemimpin klasemen. Menggunakan Ling dan Karrie, Alberttt tampil rapi dan presisi. ONIC dibuat kelimpungan dan taji sang juara bertahan mulai muncul kembali.

Harapan fans untuk melihat superioritas RRQ kembali tumbuh, tetapi pekerjaan rumah mereka belum selesai. Chemistry dan kekompakan tim harus terus diasah demi sebuah konsistensi baik itu dari segi permainan dan hasil akhir pertandingan.

Mobile Legends: Bang Bang bukanlah permainan individu. Di level kompetisi seperti MPL, game ini adalah tentang permainan kolektif yang dimainkan oleh para bintang yang tersebar ke delapan tim peserta.

Ini bukan lagi perkara apakah Alberttt mampu menjadi suksesor Xinnn atau tidak. Ini soal bagaimana RRQ sebagai sebuah tim menyolidkan diri, meraih lagi kepercayaan diri, menemukan permainan terbaik, dan menyuguhkannya secara konsisten pekan per pekan.

Bayangkan saja apa yang akan terjadi jika kualitas terbaik yang ada di setiap pemain RRQ melebur lagi dengan sempurna, bukan tidak mungkin jika nantinya koleksi trofi juara mereka akan semakin mengular.

Baiklah, mungkin masih terlalu dini untuk membicarakan gelar juara mengingat para rival seperti Alter Ego, ONIC, dan Bigetron juga tidak henti melakukan pembenahan, dan jangan juga lupa jika EVOS Legends-pun belakangan mengaum dengan kerasnya.

Apapun yang akan terjadi ke depan, pulihnya penampilan RRQ hanya akan menguntungkan kita yang begitu setia menikmati pertarungan-pertarungan kelas dunia yang tersaji di depan mata.

BACA JUGA: Alberttt rasakan beban besar memakai kostum RRQ Hoshi

Instagram oneesportsid