Upaya menertibkan sempat menimbulkan kekisruhan. 

Komunitas Mobile Legends Indonesia baru-baru ini dibuat gempar oleh razia Moonton. Isu yang mengapung adalah terkait hak cipta.

Moonton secara tegas memperingatkan akun-akun media sosial yang selama ini memakai logo atau hero Mobile Legends tanpa izin resmi untuk keperluan komersial seperti menjual diamond/skin, jasa joki, atau info leak. 

Bukan akun semacam itu saja yang terkena dampak patroli Moonton. Sejumlah turnamen amatir juga mendapati unggahan mereka diturunkan paksa. 

Keagresifan Moonton dalam menertibkan urusan hak cipta bahkan sempat merongrong ajang resmi pemerintah semodel IENC. Moonton mengaku problem dengan IENC sudah kelar dan tak lebih dari sebuah kesalahpahaman.   

“Terkait isu hak cipta, saya sendiri kurang tahu karena ada departemen lain yang lebih berkompeten untuk memberikan jawaban. Tapi, dalam kapasitas sebagai Manajer Esports Moonton Indonesia, kami memang tengah memperketat hak cipta untuk publikasi turnamen. Karena, di luar sana banyak sekali turnamen liar Mobile Legends yang ujung-ujungnya merupakan modus penipuan,” ujar Lius Andre, ketika ditemui One Esports di kualifikasi MIC 2019 di Lippo Plaza, Yogyakarta, Sabtu (29/6).  

Lius lebih jauh menjelaskan bahwa Moonton sesungguhnya mengusung niatan mulia melalui razia hak cipta yang sedang marak belakangan. 

“Moonton bukannya melarang adanya turnamen tak resmi, tetapi niat kami adalah ingin membantu. Sebab, penyelenggara turnamen sesungguhnya akan mendapat dukungan dari Moonton. Mereka akan dapat bantuan publikasi serta diamond buat pemenang,” tutur Lius menambahkan. 

“Syaratnya mudah, penyelenggara turnamen cukup meminta izin dan menaati regulasi dari Moonton. Kami ingin mengedukasi mereka tentang penyelenggaraan ajang profesional. Kami juga tak pernah meminta biaya sepeser pun,” kata Lius. 

Guna mendapatkan dukungan resmi dari Moonton penyelenggara turnamen mesti mengirimkan proposal satu bulan sebelum hari-H. Setelah itu, terdapat diskusi untuk menentukan tanggal perhelatan. 

Andaikata ajang tersebut bentrok dengan turnamen resmi Moonton atau terjadi kesalahan prosedural, mereka menjamin tidak akan langsung menolak. 

“Kami akan mencarikan solusi sebagai bagian dari proses edukasi yang kami janjikan,” tutur Lius yang turut takjub dengan keberhasilan Onic Esports menjuarai ajang MSC 2019 di Filipina.