Jepang merupakan salah satu negara penghasil game-game besar dan legendaris sepanjang sejarah. Namun, Negeri Matahari Terbit itu bisa dibilang tertiggal jauh dalam hal esports.

Sejauh ini, nomor esports yang berkembang pesat dan menjadi andalan Jepang adalah Fighting Games, khususnya Street Fighter V. Selain itu? Tidak banyak hal lain yang cukup menonjol.

Hal ini juga yang membuat banyak pihak yang terkejut dengan hadirnya 10Second Gaming+ yang sukses sedikit merusak dominasi wakil-wakil Asia Tenggara di ajang Mobile Legends: Bang Bang World Championship 2019 (M1) yang digelar di Axiata Arena Kuala Lumpur, Malaysia.

Tim yang diperkuat oleh Obuyan, Pappa, Tomebo, Totaka, dan Surei itu sukses melaju ke babak play-off M1 dan melangkah hingga perempat final lower bracket sebelum disingkirkan wakil tuan rumah, Todak.



Mendapat sorotan luas berkat performa hebatnya, 10Second Gaming+ mengaku sangat senang, meski cukup terbebani menjadi wakil Jepang di M1.

“Mewakili Jepang adalah masalah yang cukup besar bagi kami karena ini memiliki dampak besar. Kami sangat berharap upaya yang kami lakukan di M1 dapat meningkatkan hasrat esports di Jepang,” ucap Obuyan.

“Kami senang bermain melawan siapa pun dan sejauh ini memiliki beberapa momen di mana kami bisa merangkul hasrat MLBB di Jepang,” tuturnya.

Obuyan pun berharap pencapaian yang berhasil mereka dapatkan di M1 dapat membangkitkan komunitas dan ekosistem esports di Jepang yang ia pikir belum banyak berkembang.

“Kami adalah tim yang suka bermain game esports dan pada saat ini belum benar-benar menjadi profesional. Faktanya, belum ada tim esports profesional yang layak di Jepang,” kata Obuyan.

BACA JUGADebut di M1, Lemon langsung bikin kejutan lewat hero Ruby