Bigetron Alpha menjadi tim yang mengejutkan di playoff MPL ID Season 7. Tak ada yang memprediksi mereka bisa melangkah sampai grand final.

Faktanya, Tim Robot mampu tampil klimaks di fase akhir tersebut. Alter Ego dan ONIC Esports menjadi korban keganasan Renbo Dkk.

Pada laga grand final, BTR harus menghadapi EVOS Legends. Tim yang sebenarnya mereka kalahkan tiga kali sepanjang musim. Dua kali di regular season, dan sekali di final upper bracket.

Bigetron diyakini punya modal kuat untuk juara. Apalagi, mereka sebenarnya tampil memukau di grand final dan sempat dua kali unggul yakni 1-0 dan 2-1.

Sayang seribu sayang, EVOS Legends bangkit di game keempat dan langsung ngegas setelah itu. Comeback dramatis EVOS di game keempat, membuat semangat mereka kian terpacu. Game kelima dan keenam pun dimenangkan relatif mudah oleh Macan Putih.



Bigetron memang seperti kehilangan arah di dua game terakhir. Dikenal sebagai tim yang senang membawa game sampai late, pada dua game itu mereka terbawa gaya bermain agresif EVOS dan Antimage Dkk menyelesaikan kedua game di bawah 15 menit.

ONE Esports pun langsung menghubungi pelatih Bigetron alpha, Steven Age, terkait masalah mereka di grand final. Age pun mengungkapkannya secara gamblang.

Sumber: Muhammad Thalha – ONE Esports

“Balik lagi ke stamina pemain dan mental di atas panggung yang harus dilatih lagi. Apalagi kami belum pernah menginjak grand final dan ini adalah pertama kalinya untuk semua pemain saya masuk ke laga puncak,” tutur Age eksklusif.

“Terkait kalah di dua game terakhir, itu murni saya yang kalah draft, comeback di game keempat tak terlalu berpengaruh. Soalnya sekarang drafting itu penting banget, bisa sampai 50 persen lah,” tutup dia.

Terlepas dari kegagalan itu, finis runner up sudah jadi hasil terbaik Bigetron Alpha sepanjang mengikuti MPL. Mereka pun akan mewakili Indonesia bersama EVOS Legends di MSC 2021 nanti.

BACA JUGA: http://evos legendsPesan khusus Luminaire untuk EVOS Fams: Jangan hujat tim lain!