Mobile Legends: Bang Bang memang identik sebagai game esports tenar di Asia Tenggara. Tapi, tim-tim terkuat MLBB hanya meliputi beberapa, sebut saja Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Singapura.

Myanmar awalnya tak masuk ke dalam jajaran negara yang dipandang. Bahkan player-player Myanmar di ranked biasanya bermain di bawah standar dan kerap dikritik.

Namun, setahun ke belakang, Myanmar mulai bisa berbicara di kancah internasional Mobile Legends, lewat tim terkuat yang mereka miliki, Burmese Ghouls.

BG menjuarai MPL Myanmar pada dua tahun beruntun. Kekuatan mereka diyakini belum sebanding dengan tim-tim Myanmar yang lain.

Bahkan tim ini berhasil lolos ke playoff M1 World Championship dan terakhir mencapai final lower bracket MPLI setelah mengalahkan Geek Fam Malaysia dan EVOS Legends.



Meski akhirnya kalah dari Resurgence, apa yang diperlihatkan BG menimbulkan respek besar. Terutama akan pandangan kepada tim MLBB Myanmar.

ONE Esports pun meminta pendapat salah satu player wanita dan konten kreator Myanmar yang tenar di Indonesia, Ingyin Phoo soal ini.

“BG selalu menjadi tim dengan individual yang bisa bersaing di level tertinggi. Pada turnamen internasional, mereka top 4 di M1, sehingga apa yang terjadi di MPLI memang akan kejadian cepat atau lambat,” ujarnya.

“Apalagi meta hyper carry sangat cocok dengan pemain-pemain BG. Sedangkan di EVOS contohnya, Wannn lebih dikenal sebagai player dengan mekanik tinggi untuk hero seperti Harith, ketimbang hero marksman,” tambah dia.

Secara umum, Ingyin juga mengakui bahwa MLBB di Myanmar sudah jauh lebih berkembang saat ini.

“Tim-tim Mobile Legends di Myanmar semuanya berkembang dan tumbuh sangat cepat. Pelan tapi pasti mereka menemukan identitas, kekuatan, dan siap bekerja keras seperti negara lain.” pungkas Ingyin.

BACA JUGA: Punya banyak fans di Indonesia, Ingyin sampai speechless