Menghadapi EVOS SG dalam pertandingan perebutan slot playoff M2 Mobile Legends World Championship 2020, IMPUNITY PH kalah telak dengan skor dua kosong dan harus rela tersingkir lebih awal.

Salah satu penggawa EVOS SG, Pokemon, berpendapat jika kesalahan terbesar lawannya adalah tidak menggunakan hero yang kuat. Salah satunya adalah pemilihan Terizla sebagai tank support.

“Kesalahan IMPUNITY KH adalah mereka tidak memilih hero yang kuat di kedua game,” ungkap Pokemon.

Terizla memang sudah menerima buff, tetapi buff tersebut membuat dirinya lebih kuat sebagai sidelaner, bukan tank. Potensi damagenya cukup mengancam dan durability-nya juga terbilang kuat, namun tak cocok untuk menjadi tank support yang bertugas untuk menyerap semua damage lawan.



Tank support di meta saat ini dituntut untuk memiliki mobilitas tinggi dan skill disable instan seperti stun. Terizla tak mempunyai dua hal utama tersebut sehingga kami rasa ia tidak akan berdampak besar jika dijadikan tank.

Berbeda halnya jika mengisi sidelane. Skill set Terizla memungkinkannya untuk clearing wave minion dengan cepat sambil meng-harras lawan, durability yang dimilikinya juga cukup untuk bertarung satu lawan satu.

Kombinasi skill Ultimate Penalti Zone dan skill Body of Smith bisa menjadi modal utama Terizla untuk melakukan inisiasi atau follow-up rekan satu tim, namun perlu diingat jika ia tak akan mampu menyerap semua damage lawan, oleh karenanya dibutuhkan hero lain yang mengisi peran tank support selain dirinya agar ia bisa bertahan di garis depan.

Di pertandingan melawan EVOS SG, BOOM yang kala itu menggunakan Terizla tak bisa menampung damage lawan sehingga membahayakan barisan belakang IMPUNITY KH, itu juga membuat kawan-kawanya tak leluasa melancarkan damage. Hal ini kami rasa menjadi blunder terbesar yang membuat perwakilan Kamboja tersebut tersingkir tadi malam.

BACA JUGA: Rekap hari ketiga M2 – Alter Ego melenggang, 10S Gaming Frost berikan kejutan