Beberapa waktu lalu, Aura Esports resmi mengikuti jejak EVOS Legends dan Rex Regum Qeon (RRQ) Hoshi dalam memilih sosok pelatih baru tim Mobile Legends mereka. Aura Esports tekah mengontrak pelatih asal Singapura yang lebih dikenal di kalangan penggemar Dota2, Sean “Hades” Goh.

Hal resmi diungkapkan oleh manajemen Aura Esports pada Senin (6/7/2020) melalui sebuah unggahan di akun Instagram mereka. “Dengan berbagai pengalaman di beberapa tim besar Dota2, kini Sean “Hades” Goh resmi menjadi pelatih dari AURA MLBB. Tentunya kami tidak sabar untuk menunjukan strategi baru di MPL Season 6 nanti,” tulis ofisial Aura dalam unggahan tersebut.

Hal ini membuat kehadiran pelatih Mobile Legends dari Singapura menjadi semakin mencolok. Sebelumnya EVOS Legends telah berhasil meraih kesuksesan besama Bjorn “Zeys” Ong yang dilanjutkan oleh James Chen bersama RRQ Hoshi.

Sebelumnya, Hades begitu identik dengan game Dota2. Selain pernah menjadi pemain, ia juga sempat menjadi analis di beberapa tim dari game MOBA PC tersebut di Indonesia seperti XCN dan Alter Ego. Di sisi lain, Hades juga merupakan seorang caster Dota2.



Hal ini membuat ONE Esports tertarik untuk mengetahui seperti apa latar belakang dan proses yang sebelumnya smepat terjadi hingga Aura berpikir untuk menjadikan Hades sebagai pelatih Mobile Legends mereka. Pasalnya, meski sama-sama game MOBA, tetapi tentu ada banyak perbedaan di dalam kedua permainan tersebut.

“Salah satu owner Aura menghubungi saya. Dia ingat pengalaman yang saya miliki saat sama menjadi salah satu kandidat untuk tim Dota mereka. Jadi, Aura datang dan memberi saya kesempatan. Kami sempat berdiskusi panjang tentang hal ini,” ucap Hades secara eksklusif kepada ONE Esports.

“Sebelumnya, saya juga sudah pernah berada di scene Indonesia (sebagai analis untuk XCN dan Alter Ego). Karena saya juga memiliki hasrat untuk kembali ke scene Indonesia, jadi saya menerima tawaran uji coba selama sebulan pertama dan semua berjalan lancar. Saya juga begitu bersemangat untuk bersaing di MPL.”

“Selain itu, saya juga memiliki latar belakang pendidikan di bidang Psikologi, jadi saya bisa berkontribusi dalam menjaga stabilitas mental pemain. Terkadang, sering terjadi konflik di dalam tim dan mereka sulit untuk mengatasinya,” tuturnya.

Mendengar jawaban tersebut, ONE Esports sempat berpikir bahwa sebagai pelatih, Hades tidak akan terlalu banyak mengambil alih dalam hal menentukan strategi bermain dan lainnya. Namun, hal tersebut langsung dibantah olehnya.

“Sebagai pelatih saya juga bertanggung jawab dalam hal menentukan strategi dan juga draft hero. Saya terlibat dalam semua keputusan yang akan diambil untuk tim,” kata Hades.

Akan sangat menarik untuk melihat seperti apa Hades membawa Aura untuk bisa bersaing di Mobile Legends Professional League (MPL) Season 6, terlebih setelah mengingat tim ini gagal lolos ke babak playoff pada edisi sebelumnya.

BACA JUGA: Playoff MPL season 6 jadi target pertama Hades bersama Aura