Geek Fam ID bukan tim yang diunggulkan di ONE Esports MPLI. Mereka bahkan cenderung dianggap sebelah mata.

Faktanya berbeda, Geek Fam menjadi satu dari tiga tim Indonesia yang tersisa di perempat final bersama Alter Ego dan RRQ Hoshi. Perjalanan mereka terbilang mulus di bracket ketika mengalahkan Bigetron Alpha kemudian Blacklist International masing-masing 2-0.

Ketika menghadapi Blacklist, banyak yang terkejut Geek Fam tampil begitu mendominasi. Padahal Blacklist adalah salah satu tim Filipina dengan gameplay dan pemilihan hero terunik di MPLI.

Tapi itu ternyata tak jadi masalah bagi Geek. Kolektivitas yang sudah matang serta player-player yang naik levelnya membuat tim begitu solid saat ini.



Pelatih mereka, Nafari, memastikan bahwa Geek Fam punya motivasi besar di MPLI saat ini. Ia juga membeberkan cara memenangi laga melawan Blacklist eksklusif kepada ONE Esports.

“Kami sangat termotivasi mendapat gelar juara di MPLI ini dengan roster baru yang ada. Persiapan kami juga sebenarnya tak lama hanya dua bulan. Tapi anak-anak benar-benar kerja keras dan siap untuk menapaki apa yang dicapai saat ini,” ujarnya.

“Kami tahu bahwa Blacklist itu punya hobi memilih hero-hero teamfight tapi yang tidak bisa menekan lane dengan baik. Sehingga kami berhati-hati dengan mereka hanya ketika teamfight.”

“Konsepnya hati-hati saat teamfight. Ketika kami tak pe-de dengan teamfight, split push pun masih aman. Karena mereka heronya tidak bisa menekan side ataupun mid, tapi ketika sedang berkumpul berlima memang sangat kuat.”

“Kami mengambil advantage itu dengan memilih hero greedy, terutama Hilda,” papar dia.

Geek Fam akan menghadapi Todak pada laga perempat final pekan depan. Mereka pun kini menjadi salah satu harapan Indopride yang masih berpeluang juara di turnamen ini.

BACA JUGA: Ini alasan Geek Fam bisa menghajar Bigetron Alpha