EVOS Legends kembali mengaum keras. Untuk pertama kalinya mereka mulai diperhitungkan sebagai unggulan juara di MPL ID Season 6.

Setelah gelar juara dunia M1 di tahun 2019, EVOS mengalami paceklik gelar di scene MLBB sepanjang 2020. Gonta-ganti roster sering terjadi, tetapi yang terbaik belum juga ditemukan.

Langkah besarpun mereka buat pasca MPL ID Season 6 dengan mendatangkan Luminaire, LJ, dan Antimage lalu dua eks bintang Aura, Clover dan Darkness juga merapat ke roster MPL setelah gemilang di EVOS Icon. Tak pelak, komposisi roster sang Macan mendapat sebutan ‘Los Galacticos’ merujuk pada skuad bertabur bintang Real Madrid dahulu kala.

Akan tetapi dengan roster megah di atas ditambah Wann dan REKT, EVOS masih belum sanggup unjuk gigi pada dua pekan pertama. Mereka malah menelan kekalahan dari Bigetron Alpha dan Geek Fam.

Salah satu masalah EVOS yang muncul secara mendadak adalah rehatnya Wann. Tak ada yang menyangka sang jungler andalan mengambil keputusan tiba-tiba. EVOS pun harus mencari jungler baru.

Performa Wann sejak MPL ID Season 6 memang sudah menurun. Ia dikatakan mengalami burnout sampai memutuskan untuk istirahat.

Clover sempat dimainkan di role tersebut pada pekan kedua, tapi tidak maksimal. Sebuah keputusan besar mereka lakukan dan benar-benar mengubah performa mereka.

Sampai akhirnya bocah ajaib mengubah stigma dan ekspektasi kepada EVOS. Adalah Ferdyansyah “Ferxiic” yang berhasil membuat EVOS kembali diperhitungkan.

Sejak Ferxiic menjadi jungler utama, EVOS Legends tak terkalahkan. Onic Esports, RRQ Hoshi, Genflix Aerowolf, sampai Alter Ego menjadi korban keganasan sang debutan.

Siapa sebenarnya Ferxiic? Mengapa pemain ini begitu spesial sampai memunculkan harapan kepada juara MPL ID Season 4 itu?

Ferxiic adalah anak berusia 16 tahun yang berasal dari Balikpapan. Sebelumnya dia hanya main di kota kelahirannya itu bersama skuad yang berisi Molly, Reney, Fishy, dan Bubu.

Sampai tim asal Bandung, 7Heaven, menarik kelima pemain tersebut menjadi penggawa divisi MLBB. Bersama Ferxiic Dkk, 7Heaven bisa dibilang sebagai tim amatir yang sangat kuat dan diperhitungkan.

Mereka menjadi langganan juara turnamen-turnamen tier tiga, bahkan sempat enam kali menjuarai turnamen komunitas ONE Esports.

Saat itu Ferxiic sudah menjadi andalan. Tapi, rolenya tak langsung menjadi hyper carry atau jungler. Menurut salah satu CEO 7Heaven, Ricardo Giovani, Awalnya Ferxiic sempat bermain offlaner dan support. Adalah Taxstump yang menjadikannya jungler ketika menjadi pelatih tim tersebut.

“Awalnya Ferxic bermain di role support/ fighter. Tetapi setelah coach Taxstump melihat bakat Ferxic, dia melakukan pertukaran role dengan molly. Molly sebagai fighter dan Ferxic sbg core. Sampai terakhir sebelum pindah, Ferxic sudah bermain core,” jelasnya eksklusif kepada ONE Esports.

Nama Ferxiic tiba-tiba muncul dan sering bermain dengan roster EVOS Legends pada jeda pasca season 6. Hal itu diketahui ketika ada bug MLBB yang bisa melihat histori scrim tim-tim MPL.

Ferxiic diyakini menjadi opsi jungler bersama Wann dan Ando ketika itu. Hingga dia diperkenalkan di roster EVOS Icon di MDL Season 3.



Adalah Taxstump yang mengajaknya bergabung, menengok kedua-duanya sempat bersama di 7Heaven. Tapi Taxstump terlebih dahulu bergabung sebagai analis sejak season 6.

Pemain yang dipanggil bocil oleh rekan-rekannya itu langsung menggeliat dan menarik perhatian di MDL. Selama dia dimainkan, Icon selalu menang 2-0. Permainannya yang agresif tapi penuh perhitungan menjadi kelebihan unik yang dimiliki.

Lancelotnya di MDL begitu mengesankan dengan aksi montage dan akrobatik. Dikenal sebagai user assassin, permainan Ferxiic saat menggunakan hero META macam Claude maupun Yi Sun-shin pun rapi serta disiplin. Ia mampu memaksimalkan hampir semua jungler tier-S saat ini.

Performa itu akhirnya membawa Ferxiic ke MPL. Bak gayung bersambut, EVOS Legends membutuhkan jungler baru setelah Wann memilih rehat. Mereka pun mempromosikan Ferxiic di pekan ketiga, yang merupakan pekan krusial untuk mereka karena harus melawan ONIC dan RRQ Hoshi.

Hebatnya Ferxiic langsung memperlihatkan performa dominan. Demam panggung yang dikhawatirkan muncul pada para debutan dari MDL seperti yang dialami oleh Alberttt dan Skylarrr, tak terlihat di bocil satu ini.

Mendapat dukungan kuat dari duet tank-support Luminaire beserta REKT, pergerakan Ferxiic begitu leluasa dan bisa memaksimalkan potensinya. Julukan Bayi Macan lalu muncul.

Ferxiic bahkan menjadi salah satu faktor kemenangan EVOS melawan para raksasa MPL Indonesia ONIC, RRQ, dan AE lewat performa agresif menggunakan Benedetta, YSS, dan Claude.

Aksi Ferxiic sebagai jungler terbilang unik. Dia adalah pemain agresif yang berani melakukan inisiasi terlebih dahulu. Hal ini cukup sering terlihat, terutama ketika memakai Benedetta, tipe hero yang memang mudah keluar-masuk.

Tapi di sisi lain, pemain muda ini juga memperlihatkan kedewasaan bermain karena bisa sabar dan menekan di momen yang tepat. Sesuatu yang harus dilakukan ketika memakai hero scalling macam Claude bahkan Karrie.

Tak kaget jika analis MPL, KB, menganggap Ferxiic bisa jadi pemain yang lebih spesial dari jungler terbaik macam Wann hingga Xinnn. Secara teknis dia mengungkapkannya kepada ONE Esports.

“Ferxiic ini seperti next level Wannn dan Xinnn karena dia masih muda dan bisa berkembang jauh banget,” ujar KB eksklusif.

“Kalau dibilang butuh waktu, mekanik dia sudah matang. Instingnya juga main baget. Dia tahu timing dan posisi bush, bahkan tahu kapan harus in dan out dalam fight.”

“Sosok jungler baru yang segar dengan playstyle agresif seperti tank nakal, tapi kalkulasi damagenya seperti ‘real’ carry,” puji KB.

Permainan apik Ferxiic menjadi bukti bahwa ia berhasil beradaptasi dengan empat pemain senior lainnya. Keakraban Ferxiic dengan rekannya di luar Land of Dawn sering terlihat entah saat live IG Story, maupun live streaming. Mulai dari Luminaire, Antimage, sampai REKT.

Clover juga mengakui bahwa Ferxiic punya mental luar biasa sebagai seorang yang baru memasuki scene MPL.

“Potensi Ferxiic lumayan baik karena dia orang yang penurut dan pengetahuan in-gamenya juga ada. Ferxiic pemain yang bagus,” jelasnya kepada ONE Esports.

“Soal pengalaman, sekarang di EVOS Legends (termasuk saya) sudah ada empat pemain lain yang berpengalaman (selain Ferxiic).”

“Menambah satu pemain yang pengalamannya minim tak apa, masih bisa kami bantu-bantu. Jadi tinggal mental Ferxiic yang harus diasah. Alhamdulillah-nya mental pemain ini oke sih,” papar eks pemain Aura Fire itu.

Sejauh ini performa Ferxiic masih brilian. Rekornya di scene pro resmi MLBB dari EVOS Icon sampai EVOS Legends selalu berakhir dengan kemenangan. Satu-satunya game yang berakhir buruk baginya adalah ketika EVOS menang 2-1 dari Genflix Aerowolf.

Giovani sebagai salah satu orang yang menemukan Ferxiic di 7Heaven turut bersyukur dengan kesuksesan sang pemain.

“Tentunya sebagai pribadi sangat bangga dengan prestasi Ferxic di kancah mpl, tentunya SK (owner 7Heaven lainnya) juga bangga,” katanya.

“7heaven sangat bersykur sebagai tim yang pernah menaungi Ferxic dan kawan-kawan, susah senang dari mereka kecil dan dibawah, kami berjalan bersama. Canda tawa dan tangis pun kita lalui. Sampai semuanya terbayar dengan prestasi Ferxic,” tambah dia.

EVOS sadar bahwa Ferxiic sedang jadi pusat perhatian dan dibicarakan hampir oleh semua pencinta MLBB. Tak ayal, mereka melarang sang pemain untuk membuka Instagramnya.

Tak hanya Zeys, Head of Esports, Aldean Tegar, juga memastikan bahwa Ferxiic untuk sementara tak bisa membuka Instagramnya, demi bisa fokus di MPL ID Season 7 ini. Seperti yang kita tahu, pujian dan hujatan di media sosial bisa saja memengaruhi pemain, apalagi usianya masih sangat muda.

Ferxiic menjadi harapan. Dirinya menjadi sorotan dan dirasa mampu kembali mengangkat EVOS Legends ke tempat tertinggi. Kita tunggu bagaimana penampilan dan kejutan Ferxiic pada laga-laga selanjutnya.

BACA JUGA: ‘Next level dari Wann dan Xinnn!’ – KB sanjung bintang baru EVOS Legends Ferxiic