Jessica “Pica” J menjadi salah satu player ladies senior di scene Mobile Legends Indonesia. Namanya sudah dikenal sejak lama dan pantas disebut player senior.

Pica juga merupakan salah satu pentolan dari EVOS Ladies. Bersama Earl, Caramel, dan Funi, dia menjadi salah satu pelopor dibentuknya tim MLBB ladies EVOS.

Player cantik satu ini juga terbilang sosok yang versatile. Dulunya dia adalah midlaner yang begitu identik dengan hero-hero mage. Tapi seiring META hyper carry yang disusul dengan jungler, Pica pun berubah role menjadi offlaner.

Hebatnya, sang player justru mencapai potensi sekaligus prestasi terbaiknya di role ini. Ia membawa EVOS Ladies meraih tiga trofi secara beruntun mulai dari WSL Season 1 dan dua trofi Dignity of Srikandi.



Kemampuannya bermain Alice sampai Yu Zhong tak perlu lagi diragukan. Namun, belakangan ada yang mengganjal dalam hati Pica.

Sosok satu ini memang tak jarang mendapat bronze, sekalipun timnya menang. Hal ini sebenarnya bisa dimengerti menengok role Pica adalah offlaner yang menahan damage, bukan sidelaner.

Hal ini ternyata kerap menjadi omongan para fans. Pica diyakini kerap dianggap terlalu sering melakukan troll pada pertandingan.

Sang pemain akhirnya jengah dan mengungkapkan perasaannya. Pada IG Storynya, Pica mengaku sedih melihat banyak orang yang menganggapnya terus melakukan troll.

“Bukan bagaimana ya, saya sedih saja dibilang nge-troll terus. Walaupun konteks kalian bercanda dan memang saya jarang marah kalau dihina-hina,” ujarnya.

“Jujur saja, saya orang yang paling jarang nge-troll di rank. Kalau kalian lihat dilive, saya tak akan pakai hero aneh-aneh untuk sengaja feed. Memang saya banyak mati dan coklat karena role saya macam tumbal,” pungkas dia.

BACA JUGA: EVOS Esports resmi merilis jersey terbaru untuk 2021