Georgina Evangelista. Ketika mendengar namanya, mungkin masih banyak orang yang mengernyitkan dahi tanda tak tahu. Tapi, saat IGN-nya disebut, pasti banyak yang langsung sadar.

Adalah Baby G, player wanita dari 7 Heaven Alexandrite yang sedang kita bicarakan. Sudah tampil sejak WSL Season 1, nama Baby G mulai terdengar seiring berjalannya season 2.

Paras cantik bak model dan kemampuan ingame yang istimewa membuat Baby G menjadi salah satu pemain Alexandrite paling dibicarakan. Tapi banyak orang mungkin sekadar tahu dari luarnya. So, ONE Esports mencoba menilik lebih dalam soal Baby G.

Beruntungnya, kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai gadis 23 tahun itu. Berawal dari seorang live streamer, Baby G akhirnya masuk ke scene pro.



“Awalnya saya memang streamer di Cube TV kemudian pindah ke Tamago. Di sana banyak viewer yang akhirnya temenan juga karena sering mabar. Sampai punya banyak teman in-game hingga diajak nge-tim ke Recca,” ujarnya.

“Semenjak itu mulai banyak yang notice, banyak teman juga. Tapi karena tim terbilang gagal akhirnya bubar. Tak lama dari sana ada yang menghubungi dari Louvre dan ajak gabung,” tambah dia.

Tak lama di Louvre, Baby G pun bergabung dengan 7 Heaven sampai sekarang. Pandemi Covid-19 membuat Baby G terbilang fokus bersama 7 Heaven di WSL. Padahal dia sebenarnya punya pekerjaan lain.

“Saya sebenarnya punya pekerjaan lain yakni mengajar dance K-Pop dan gambar. Cuma karena Covid-19, sanggar-sanggar pada ditutup. Jadi akhirnya fokus esports,” tuturnya.

Sebenarnya sejak di Louvre sudah ada semangat buat ngetim. Karena merasa ternyata bisa berkembang bareng-bareng. Saya ada semangat untuk lebih maju lagi di dunia ini,” lanjut dia.

7heaven GIO 2
7heaven GIO 2

Baby G juga identik dengan Kagura. Bahkan Kaguranya cukup sering direspek ban oleh tim musuh saking GG-nya. Tak kebetulan jika dia juga mengidolai Lemon, salah satu user Kagura terbaik dunia.

“Sebenarnya dulu waktu lagi live streaming ditantang. Karena dulu memang tak bisa main Kagura. Saya orangnya tak bisa ditantang dan merasa harus bisa lah. Sampai akhirnya belajar dan merasa kok enak,” kata Geo.

“Karena bermain Kagura bisa langsung nge-lock core musuh dan itu jadi momentum penting banget dalam gameplay. Kagura menurut saya masih overpower dan kebetulan heronya cantik.”

“Saya mengidolain Lemon, karena dia adalah King of Mage. Dia mainin semua mage dan menjadi inspirasi saya,” tutup dia.

BACA JUGA: Momobami: WSL Season 2 jadi turnamen terakhir saya di Siren Moon