Gelaran Mobile Legends World Championship 2020 (M2) akan segera digelar dalam satu bulan ke depan, alias Januari 2020. Setiap tim yang akan tampil di ajang tersebut, termasuk RRQ Hoshi dan Alter Ego, tentu sudah mulai mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik di muka bumi.

Seperti telah diketahui bersama bahwa Alter Ego berada di grup berat, Grup C, karena dihuni oleh juara MPL PH Season 6, Bren Esports, dan jawara dari Jepang, 10S Gaming Frost. Sementara RRQ Hoshi berada di Grup D bersama wakil Singapura, EVOS SG, dan jagoan Brasil, Dreammax.

Hasil pengundian grup ini membuat Grup C yang juga dihuni oleh Alter Ego menjadi sorotan utama karena dihuni oleh tim-tim hebat yang tentu akan sangat berat untuk dilampaui, meski ketiga tim ini bisa saja lolos semuanya ke babak playoff melalui fase kedua karena dipertemukan dengan runner-up atau juru kunci dari grup lainnya.

Bagi Alter Ego sendiri, mereka mengakui bahwa untuk bisa lolos dari Grup C, terutama untuk keluar sebagai juara grup dan lolos ke upper bracket, adalah hal yang sulit, meski mereka baru-baru ini berhasil menjuarai ONE Esports MPL Invitational dengan cara yang sempurna.

Jika berkaca pada hasil di ONE Esports MPL Invitational, Alter Ego layak untuk diunggulkan ketika berhadapan dengan Bren Esports yang sukses mereka libas dengan skor 3-0 di partai grand final. Namun, beda halnya ketika mereka berjumpa dengan 10S Gaming Frost.

Dengan minimnya pengetahuan mengenai kekuatan lawan, Alter Ego mengaku buta soal 10S Gaming Frost. Meski demikian, pelatih Alter Ego, NasiUduk, mengaku sudah menyiapkan cara untuk mengatasi ketidaktahuan mereka mengenai peta kekuatan dari tim Jepang tersebut.

“Kami belum pernah (scrim dengan 10S Gaming). Kami belum memiliki data apa-apa dari mereka. Kami masih berusaha mencari data dari tim-tim yang ada di bracket (grup) kami,” ucap NasiUduk dalam acara MPL Quickie Eps 4, Sabtu (19/12/2020).

“Paling kami mencoba untuk prepare dalam hal konsisten dengan gameplay kami, terus mengembangkan gameplay, dan lebih fleksibel dalam draft pick hero,” tuturnya.



Di sisi lain, Acil yang juga tampil di MPL Quickie Eps 4 dan memiliki pengalaman bersama RRQ Hoshi di M1, juga memberikan saran kepada tim-tim Indonesia dalam hal mengatasi ketidaktahuan dari kekuatan lawan seperti dari Jepang, Rusia, dan Brasil.

“Menurut saya, selama bisa tetap konsisten dengan gameplay kalian, hal ini tidak akan berpengaruh dari META-META tim lain. Selama bisa tetap konsisten, tidak akan berpengaruh kok mau tim lain bermain seperti apa,” kata Acil.

Selain itu, Acil juga mengatakan bahwa sebelum M1 digelar, setiap tim yang bertanding akan memiliki kesempatan untuk saling bertemu dalam satu tempat dan hal ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan scrim bersama. Namun sejauh pengalamannya, saat itu 10S Gaming tidak pernah mau diajak melakukan scrim.

BACA JUGA: Leomurphy: Jangan buang waktu buat latihan, Indonesia yang juara M2