Bukan rahasia lagi bahwa hampir sebagian besar atlet esports Mobile Legends: Bang Bang juga merupakan streamer. Selain membela sebuah tim profesional, beberapa di antara mereka hampir selalu live stream setiap hari.

Hal ini sebenarnya sudah menjadi suatu tren di dunia game. Bahkan seorang streamer pada zaman now lebih bisa mengumpulkan pundi-pundi uang ketimbang player pro.

Namun, sebuah pandangan berbeda diungkapkan Erick Herlangga. Wakil Ketua IESPA dan juga owner dari Louvre Esports ini menganggap livestream membuat para player profesional lokal, terutama untuk game Mobile Legends menjadi tak terlalu fokus.

Ada alasan di balik itu. Kepada ONE Esports, Erick yang memang mengerti seluk beluk di dunia esports buka-bukaan soal perbandingan pemasukan sebagai atlet dan streamer.



“Jadinya mindset yang dibuat pun salah. Dulu penjoki ingin jadi atlet pro. Sekarang, atlet pro ingin jadi streamer. Terus dari streamer arahnya ke youtuber. Salah banget,” tambah dia.

Meski begitu bagi Erick menjadi atlet dan mewakili Indonesia harusnya tetap menjadi prioritas untuk setiap atlet esports. Ia pun menegaskan sekalipun seorang atlet punya pemasukan banyak dan nama besar, itu tak menjamin mereka ke level timnas.

“Kebetulan saya adalah wakil ketua IESPA bidang prestasi. Concern saya adalah atlet esports. Ingat lho esports itu elektronik sports. olahraga tapi elektronik. Back to reality lupain masalah sponsor dll, kita tetap butuh prestasi di luar negeri, itu prioritas saya. Saya ga peduli atlet saya ada yang gaji Rp150 juta sebulan, kalau dia ga mampu membela negara Indonesia, ya tidak bisa masuk,” tutur dia.

BACA JUGA: Segala yang perlu Anda tahu dari Nintendo Direct edisi terbaru