Perhelatan Piala Dunia Mobile Legends: Bang Bang (M1) 2019 terbilang cukup sukses. Moonton cukup berhasil membuat pentas yang mewah, walau memang belum ada kejutan terkait hasil.

All Indonesian Final terjadi ketika Rex Regum Qeon menghadapi EVOS Legends. Ini menjadi ulangan final MPL season 4, yang mana hasilnya sama pula, EVOS yang berhasil mengangkat piala.



Dengan adanya M1 seakan membuktikan bahwa Mobile Legends berhasil menapak ke level yang jauh lebih tinggi. Walau cangkupan tim masih sempit karena kualitas mereka yang dari luar Asia Tenggara belum cukup baik.

Ranger Emas atau Fauzi Anskar, caster top MLBB, berbicara masalah ini kepada ONE Esports. Ia mengaku bahwa M1 kecepatan, karena scene kompetitif MLBB belum seluas Dota 2 dan League of Legends.

“Kalau untuk setara ama Dota 2 dan LOL, masih sulit. Mereka sudah besar dan worldwide, di semua negara mereka benar-benar main game ini, walau memang ini game pc,” ujarnya.

“Sementara kompetitif Mobile Legends tidak jalan di beberapa negara. Di lingkungan mereka tak main MLBB. Mengapa di Indonesia besar banget, ya karena di lingkungan sendiri memang main game ini. Andai Moonton bisa ke sana dan mencakup mereka semua, tak menutup kemungkinan MLBB bisa jadi Dota atau LOL versi mobile.”

“Kalau mereka sudah bisa bikin M1 dengan semua negara punya power yang sama, itu bisa gede banget. Jepang yang kemarin tampil bagus, pulang dari M1 memang mereka bisa main kompetitif lagi? Kalau bisa buat turnamen di sana. Amerika ada Gosu, mereka jago di streaming, tapi di turnamen biasa saja. Jadi tolong buat standarisasi di Amerika atau luar negeri sekeras di Indonesia. Pasti akan lebih baik.”

“M1 sebenarnya kecepatan tapi tidak apa-apa. Karena karena M1 banyak orang punya mimpi lagi. Sorry to say, pas 15 M kemarin banyak anak kecil yang putus asa. Tapi akhirnya ada M1, terus ada MDL, yang akhirnya bisa menyemangati mereka lagi,” pungkas dia.

BACA JUGA: Pesan Ranger Emas buat bocah-bocah pencinta Mobile Legends: Pendidikan nomor 1