Kualitas EVOS Esports pada Mobile Legends: Bang Bang Professional League season 4 memang tak bisa diragukan. Mereka konsisten berada di papan atas sepanjang musim reguler dan berhasil mengakhirinya dengan sempurna.

Laga terakhir EVOS di musim reguler adalah menghadapi Rex Regum Qeon, Minggu (13/10). Ini menjadi pertandingan penting karena yang menang akan memastikan diri ada di posisi pertama klasemen.

Pertarungan yang panas sekaligus ketat langsung tersaji di game pertama. Kedua tim begitu agresif, bahkan sama-sama tak memakai pure tank di game pertama.

Permainan penuh strategi diperlihatkan. RRQ yang menggunakan dua offlaner pembunuh macam Hayabusa dan Masha sempat membuat EVOS kerepotan, tapi kepintaran Selena-nya Luminaire dalam melakukan lock musuh lewat lelenya menjadi kunci.



Apalagi damage Oura, Wannn, dan Rekt yang masing-masing menggunakan Guinevere, Valir, dan Claude sangat besar. Dan ini menjadi masalah buat RRQ.

Sampai mid game permainan seimbang. RRQ sedikit unggul karena turret bawah EVOS tergerogoti dengan keberadaan Masha yang memang spesialis penghancur turret.

RRQ bahkan dua kali mendapat lord lewat aksi solo Masha milik R7. Beruntung, EVOS bisa menghentikan lord dengan sangat early dua kali beruntun.

Sampai akhirnya permainan hide and seek kedua tim dimenangi oleh EVOS karena adanya pembunuhan beruntun di late game yang membuat mereka bisa mengambil lord yang ketiga.

Momentum itu tak disia-siakan oleh EVOS. Mereka dengan bar-bar menghajar semua inhibitor turret serta para player RRQ sehingga game pertama diambil Donkey dkk. Pada game pertama Rekt dengan Claudenya menjadi MVP dengan raihan 5-1-15.

Keadaan berbalik di game kedua. RRQ berhasil mendominasi EVOS lewat draft kejutan. Mereka memainkan Valir dan Gusion bersama-sama. Valir dipakai Lemon bermain offlane, sementara Xin tampil sangat spesial dengan Gusionnya.

Hal ini tak terbaca oleh EVOS yang benar-benar dihancurkan di game kedua. Hayabusa milik Oura sudah mati tiga kali sebelum menit ke lima sehingga tak bisa farming maksimal. Keberadaan bouncing ball Khufra membuat Oura tak mampu menggunakan skill dengan maksimal.

Sementara Rekt dengan Claudenya yang juga membutuhkan farm untuk late game, kerap dikejar oleh Gusion dan Masha yang sudah sakit sejak awal. EVOS takluk di game kedua. Dan tentu saja Gusion milik Xin dengan statistik 9-0-3.

Pada game ketiga, secara draft and pick, RRQ jauh lebih agresif dengan Claude, Esmeralda, Masha, Chou, dan Terizla. Sementara EVOS terbilang lebih tanky dengan Valir, Granger, Selena, Minotaur, dan Thamuz.

Banyak yang bertanya bagaimana performa Donkey tanpa hero-hero pole macam Kaja dan Grock yang diban. Tapi ternyata permainan Donkey dengan Mino sangat luar biasa.

Minotaur Donkey kerap berhasil mengunci beberapa pemain-pemain RRQ lewat Rage-nya. Ini yang menyulitkan RRQ dan membuat mereka tak bisa tampil maksimal.

Apalagi Rekt dengan Grangernya sangat sakit jelang pertandingan berakhir. Wannn dan Luminaire yang menggunakan Valir serta Selena lebih ke arah support, agar Granger bisa free farming dan akhirnya terbukti menjadi penentu di late game.

EVOS menang dan Rekt menjadi MVP dengan catatan 5-0-4. Hasil ini membuat EVOS dipastikan menjadi pemimpin klasemen pada akhir musim reguler. Mereka pun dipastikan melaju ke upper bracket babak playoff yang digelar 26-27 Oktober 2019.

BACA JUGA: Coach Acil jadi kunci kegemilangan RRQ di MPL season 4