Awal bulan ini champion baru League of Legends, Sett, memang menjadi pembicaraan di komunitas yang bersangkutan.

Sett dianggap sebagai champion overpowered yang bisa menggendong rekan-rekannya dengan skill yang dimiliki. Namun, terlepas dari omongan tersebut, statistik berbicara lain.



Belum sampai sepekan sejak rilis, Sett punya akumulasi presentase winrate hanya 50,89 persen sebagai jungler dan 49,44 persen ketika dimainkan di top lane dilansir Champion.gg.

Presentase itu menempatkan Sett di papan bawah terkait spektrum terbaik champion.

Terlepas dari itu, masih banyak waktu untuk meningkatkan rasio kemenangan champion ini. WR yang terlalu baik bisa menjadi sinyal bagus. Seperti yang diketahui, Riot kerap melakukan penyeimbangan lewat buff dan nerf terkait champion-champion baru macam Aphelios, Senna, Qiyana, dan Yuumi.

Apa yang terlihat pada Sett membuktikan bahwa Riot belajar dari kesalahan selalu menghadirkan champion baru yang terlalu op.

Jika Riot ingin Sett benar-benar terpakai di LCS atau LEC, champion ini harus diberikan damage yang sedikit lebih besar ditambah durasi stun yang lebih lama.

BACA JUGA: Peluncuran Champion baru LoL akan melambat di awal tahun 2020