Pemain League of Legends milik SK Telecom T1, Lee “Faker” Sang-hyeok, dikenal luas sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ada di game tersebut di posisi paling bergengsi, midlaner.

Tak ayal, banyak tim League of Legends dunia yang berhasrat untuk memiliki Faker demi memuluskan ambisi mereka untuk menjadi yang terbaik di dunia.

Faker yang sejak awal karier League of Legends-nya sudah membela SK Telecom T1 itu terbilang setia. Ia seakan enggan untuk berpaling dari tim yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya saat masih begitu muda pada 2015.



Meski demikian, hasrat tim-tim lain untuk memiliki Faker tak meredup. Bahkan dirinya mengungkapkan bahwa ada satu tim dari region Amerika Utara yang tidak ia sebutkan identitasnya sempat memberi cek kosong kepada dirinya untuk mau bergabung.

Awalnya, Faker sempat tidak yakin tentang segala ketentuan-ketentuan yang ada di dalam kontrak, tetapi kemudian yakin bahwa tim tersebut memang telah benar-benat menawarkannya cek kosong.

Selain itu, Faker juga sudah terbiasa dengan tawaran-tawaran yang melibatkan uang besar setelah baru-baru ini Tencent tampak lelah untuk mengajaknya bermain bersama salah satu tim asal Cina demi meramaikan League of Legends Pro League dengan tawaran sebesar US$ 10 juta (sekitar Rp140 miliar).

Faker mengatakan bahwa kesetiaannya kepada SK Telecom T1 untuk bisa menolak semua tawaran-tawaran menggiurkan tersebut disebabkan oleh keberadaan para fan. Faker merasa sangat berterima kasih karena telah begitu dihargai pada sepanjang karirnya.

BACA JUGA: Plus-minus Gemik sebagai pelatih EVOS di mata Rekt