Developer game League of Legends (LoL), Riot Games, akhirnya dikabarkan akan mulai menggarap game MOBA itu untuk versi mobile bersama perusahaan induknya, Tencent.

Seperti dilaporkan Reuters secara eksklusif, Riot Games yang dalam beberapa tahun terakhir selalu menolak, kini diduga telah setuju dengan ide Tencent soal pengembangan League of Legends versi mobile.

Kondisi ini sempat membuat Tencent memilih untuk mengembangkan game MOBA untuk platform mobile-nya sendiri, Honor of Kings yang kini dikenal sebagai Arena of Valor pada November 2015. Sejak saat itu AoV pun menjadi salah satu game MOBA mobile terlaris di dunia.

Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi para gamers di seluruh dunia yang lebih senang memainkan game di smartphone mereka untuk bisa mulai mengenal, mencicipi, hingga mengulik LoL yang selama ini hanya bisa dimainkan di PC.

Meski Riot Games dan Tencent kini telah menghilangkan perbedaan pandangan mereka, tetapi berdasarkan sumber yang dimiliki Reuters, tampaknya masih ada beberapa masalah yang perlu diselesaikan dan LoL versi mobile ini tidak mungkin akan dirilis di sisa tahun 2019.

Salah satu alasan yang mungkin membuat Riot Games akhirnya setuju menggarap LoL versi mobile adalah penurunan angka pendapatan.

Pada 2018 Riot Games mendapat pemasukan sebesar USD 1,4 miliar (lebih dari Rp 20,2 triliun), tetapi angka tersebut adalah penurunan jika dibandingkan dengan apa yang mereka dapatkan sepanjang 2017, yaitu sebesar USD 2,1 miliar (sekitar Rp 30,3 triliun).

Melihat penurunan ini, Riot Games tampaknya ingin mencoba memperluas basis pengguna game mereka dengan menjadikan Asia, khususnya Cina, sebagai target pasar, di mana sepanjang 2018 para gamers dari Negeri Tirai Bambu itu telah membelanjakan uang sebesar USD 23 miliar (sekitar Rp 332,6 triliun) hanya di platform game mobile.