Di region Dota 2 seperti CIS, sebagian besar tim yang raih hasil buruk akan membangun ulang tim dengan mempertahankan pemain kuncinya. Namun berbeda dengan WinStrike yang baru-baru ini membubarkan seluruh tim.

WinStrike bukan tim top Dota 2, jadi wajar saja bila pergantian pemain rutin terjadi. Namun pembubaran seluruh pemain, pelatih, dan manajer merupakan hal yang langka.



Setelah membangun tim dengan berpusat pada mantan support Virtus.Pro Vladimir “RodjER” Nikogosyan dan Ilya “ALOHADANCE” Korobki, WinStrike tidak pernah berhasil lolos kualifikasi turnamen Dota Pro Circuit (DPC) dan raih hasil buruk di turnamen lain.

Kegagalan lolos ESL One Los Angeles Major sepertinya merupakan kesempatan terakhir bagi tim tersebut.

“Pertama-tama, Saya ingin meminta maaf pada orang-orang yang telah mendukung tim Dota 2 kami,” ucap direktur WinStrike Andrej Kvasnevskij. “Hanya ada satu kata untuk menggambarkan performa tim, mengecewakan. Jalan yang kami tempuh di bulan November tahun lalu tidak membuahkan hasil. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membubarkan tim, mulai sekarang semua pemain menjadi free agent.”

Kvasnevskij juga menambahkan bahwa untuk saat ini WinStrike tidak benar-benar meninggalkan Dota 2. Mereka akan mencoba pendekatan baru untuk membangun tim.

Memang sangat jarang sebuah tim dibubarkan sepenuhnya di tengah musim, namun mengingat tim WinStrike dibangun sepenuhnya oleh pelatih Arsenij “ArsZeeqq” Usov, sepertinya organisasi itu ingin membuat ulang tim secara keseluruhan di musim depan.

BACA JUGA: Tyrants Upraising juarai kualifikasi terbuka Singapura untuk ONE Esports Dota 2 Jakarta Invitational