Salah satu tim yang difavoritkan bakal menjadi penantang gelar di turnamen OINE Dota 2 World Pro Invitational (WPI) Singapura, Team Liquid, ternyata sudah harus tersingkir di fase grup tanpa pernah meraih satu pun kemenangan.

Di ONE Dota 2 WPI, Team Liquid tergabung di Grup B bersama Evil Geniuses, Gambit Esports, Vici Gaming, Natus Vincere, dan PSG.LGD.

Bermodalkan performa hebat yang mereka tunjukkan di kualifikasi DreamLeague Season 13: The Leipzig Major tanpa pernah dikalahkan dalam satu game pun, Team Liquid dipercaya bisa bersaing dan lolos ke babak play-off.

Namun kondisi sebaliknya justru dialami oleh Team Liquid. Mereka sama sekali tidak mampu meraih satu pun kemenangan di Grup B dan hanya sekali bermain imbang hingga harus berada di dasar klasemen.



Menanggapi kondisi ini, salah satu pentolan di roster Team Liquid, Aydin “iNSaNiA” Sarkohi, percaya bahwa keterpurukan timnya di ONE Dota 2 WPI ini lebihdisebabkan oleh minimnya persiapan yang dilakukan tim.

“Kurangnya persiapan benar-benar telah menjadi faktor utama dalam penampilan kami di turnamen ini. Selain itu, hadirnya patch baru yang jatuh pada hari yang sama dengan penerbangan kami ke Singapura sedikit banyak telah menyulitkan kami,” ucap iNSaNiA kepada ONE Esports.

“Saya tidak pernah ingin menyalahkannya patch baru dan saya pikir semua ini dikarenakan karena kami tidak siap,” tuturnya.

Memang benar bahwa Valve telah merilis beberapa patch baru sejak menghadirkan versi 7.23 alias Outlander Update. Setelah merilis patch 7.23d pada 12 Desember 2019, tiga hari berselang mereka kembali merilis versi 7.23e.

Beberapa perubahan yang dihadirkan sedikit banyak telah memengaruhi META, terutama di scene kompetitif Dota 2, contonya adalah kembalinya Doom Bringer yang menjadi andalan banyak pemain di ONE Dota 2 WPI setelah sebelumnya jarang sekali terlihat.

BACA JUGA: Streamer cantik Annie Roberts pensiun dari Overwatch