Ylli “Garter” Ramadani telah bermain Dota sejak pertama kali original game dirilis, telah menjadi pemain profesional pada 2007, dan menjadi salah satu pemain Albania paling terkenal di dunia. Namun pada awal 2020 ini, Garter memilih untuk pensiun dan memilih untuk mencoba sesuatu yang baru.

Dengan sebuah pesan sederhana di akun Twitter-nya “out with the old, in with the new”, Garter mengumumkan pengunduran dirinya dari scene profesional Dota 2 dan beralih ke scene kompetitif League of Legends.

“Apa yang sebelumnya menjadi sebuah keputusan sulit, sekarang menjadi mudah bagi saya setelah semua ini. Dota 2 adalah game yang luar biasa dan saya telah berjumpa dengan beberapa pemain luar biasa dan memiliki pengalaman positif, tetapi sekarang saatnya untuk meninggalkan Dota 2 dan memulai tahun dan dekade anyar dengan awal yang baru,” ucap Garter.



Sepanjang karier, Garter berkesempatan untuk bermain dengan beberapa pemain berbakat dan kini telah meraih hal-hal besar di scene kompetitif Dota 2. Beberapa nama di antara mereka adalah Sébastien “Ceb” Debs, Michael “miCKe” Vu, Neta “33” Shapira, dan Aydin “iNSaNiA” Sarkohi.

Garter paling dikenal sebagai pemain utama Prodota Gaming. Namun setelah tim tersebut berhasil mengumpulkan beberapa nama besar, scene kompetitif Dota 2 tampaknya masih terlalu besar bagi mereka untuk bisa berbicara banyak, terutama di region Eropa.

Kondisi tersebut membuat Garter memilih hengkang dari organisasi Prodota Gaming pada Juni 2017 dan diketahui menjadi seorang pekerja harian sejak saat itu.

BACA JUGA: Lima player OG kuasai puncak daftar pemain esports dengan pendapatan tertinggi