Southeast Asia (SEA) merupakan salah satu region terbesar di Dota 2, region ini bisa dibilang memiliki jumlah pro team terbanyak dibanding region lain. Namun fakta tersebut berbanding terbalik dengan prestasi yang dicapai oleh tim-tim dari SEA, Belum banyak prestasi mentereng didapatkan tim dari SEA.

Hanya ada 3 tim dari SEA yang mampu menorehkan beberapa prestasi, yaitu TNC, Mineski, dan Fnatic. Fnatic sendiri baru-baru ini telah merekrut caster asal Indonesia, Vinzent “Oddiepedia” Indra, untuk menjadi manajer tim.

OneEsport berhasil mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara bersama Oddie. Disinggung masalah kurangnya prestasi tim Dota dari SEA, Oddie berpendapat bahwa tim-tim di SEA hanya kekurangan pemimpin.

“Game Dota itu game diktator, harus ada yang berani ambil komando penuh, karena siapa yang lebih cepat mengambil keputusan tepat dialah yang akan menang, dan kebanyakan tim di SEA belum memiliki sosok sosok itu,” Jawab Oddie melalui Skype.



Selain itu sikap orang-orang SEA juga dirasa menjadi salah satu faktor kurangnya prestasi di region ini. Menurut Oddie, budaya orang di SEA yang ramah, mudah bergaul, dan cenderung menghindari konflik justru berdampak negatif pada prestasi tim. Karena para pemain tidak akan berani melakukan kritik secara frontal pada rekannya. Tidak seperti pemain-pemain di region lain seperti Eropa dan Amerika Utara yang selalu frontal dalam mengkritik rekannya.

“Tradisi atau culture orang asia itu lebih gampang untuk diajak berteman dibanding orang North America dll. Di satu sisi orang Asia itu lebih enak diajak ngobrol dan bergaul, mungkin bisa dibilang lebih menghindari konflik. Sedangkan orang Amerika lebih frontal mengenai kekurangan seseorang. Hal itu sangat berpengaruh untuk memperbaiki performa tim.” Ujar Oddie.

BACA JUGA: AoV hadirkan versi ringan, demi rebut pasar Mobile Legends?