Kesuksesan penyelenggaraan turnamen major ketiga pada Dota Pro Circuit (DPC) 2019-2020, ESL One Los Angeles Major, kini terancam tercoreng setelah kapten Team Adroit, Marvin “Boomy” Rushton, gagal mendapatkan visa untuk memasuki Amerika Serikat.

Team Adroit mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan banyak upaya agar Boomy bisa mendapatkan visa tersebut. Namun tanpa alasan yang diungkapkan, sang kapten tetap tidak bisa mendapatkannya. Hal ini mereka ungkapkan melalui unggahan di akun Facebook mereka.

Kondisi ini mengartikan bahwa Team Adroit akan kehilangan Boomy di ESL One Los Angeles Major. Besar kemungkinan bahwa tim asal Filipina itu akan mencari satu pemain stand-in dari Amerika Utara yang tidak berpartisipasi di turnamen major ini.

Hal ini tentu sangat merugikan bagi Team Adroit karena ini adalah turnamen major kedua mereka pada DPC 2019-2020 setelah MDL Chengdu dan mereka sangat membutuhkan tanbahan poin untuk bisa lolos ke The International 2020 (TI10).



Masalah visa telah mengganggu banyak turnamen Dota 2 dalam beberapa tahun terakhir dan biasanya memengaruhi para pemain dari Asia Tenggara seperti Filipina dan Indonesia, tetapi para pemain ternama juga sering menjadi korban dari proses tersebut.

Harus mengajukan permohonan visa adalah prosedur yang memakan waktu panjang selama beberapa pekan, sementara jangka waktu antara kualifikasi dan main event, plus waktu untuk menuju tempat pertandingan dan benar-benar mepet. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi banyak tim.

ESL One Los Angeles Major sendiri baru akan digelar pada 15 hingga 22 Maret 2020 di Shrine Auditorium, Los Angeles, Amerika Serikat, yang memperebutkan total hadiah sebesar US$1.000.000 dan 15.000 poin DPC.

BACA JUGA: Segala hal yang perlu diketahui soal kualifikasi regional ONE Esports Dota 2 Jakarta Invitational