Tim esports asal Korea Selatan, SK Telecom T1 (SKT), dikenal luas oleh publik esports sebagai salah satu tim terbaik di cabang League of Legends.

SKT pernah dipandang sebagai tim super di scene kompetitif League of Legends dalam beberapa tahun terakhir, meski kini performa mereka tengah menurun dan angin-anginan.

Bukannya mencari cara untuk meningkatkan kembali performa tim, manajemen SKT justru berpikir untuk mencari peruntungan di cabang lain, yaitu Dota 2.

Hal ini tidak mengherankan karena League of Legends dan Dota 2 sama-sama merupakan game MOBA PC yang memiliki basis fan dan kompetisi internasional besar.

Sebut saja The International yang selalu menjadi turnamen dengan hadiah terbesar dalam sejarah esports kebanggaan Dota 2.

Dengan pengalaman mereka menangani tim MOBA, SKT berpikir untuk membentuk tim Dota 2 mereka. Langkah pertama yang mereka ambil adalah merekrut Lee “Forev” Sang-don.

Forev yang merupakan pemain Dota 2 asal Korea Selatan berusia 27 tahun tersebut sudah memiliki banyak pengalaman dan mengikuti turnamen-turnamen besar, termasil The International 2016 dan 2017 bersama MVP Phoenix dan Digital Chaos.

Belum diketahui siapa saja pemain yang nantinya akan direkrut SKT dalam membangun tim ini.

Jika fokusnya menjuarai turnamen-turnamen besar, kemungkinan besar mereka akan merekrut pemain dari luar Korea Selatan karea tak banyak atlet kelas dunia dari Negeri Gingseng tersebut karena Dota 2 memang kurang populer di sana.

Bahkan di The International 2019 yang baru saja berakhir hanya ada satu pemain asa Korea Selatan yang tampil, yaitu Kim “DuBu” Doo-young bersama Fnatic setelah pada edisi 2018 sama sekali tidak ada.