Developer game mulai harus memikirkan cara mengembangkan game mobile yang spesial. Bukan apa-apa, perkembangan industri game mobile esports benar-benar mencuat terutama dua tahun ke belakang.

Tak bisa dimungkiri beberapa tahun ke belakang mulai banyak game mobile yang diperlombakan secara kompetitif. Clash Royale, Arena of Valor, PlayerUnknown’s Battleground Mobile, sampai yang paling ramai di Indonesia Mobile Legends: Bang Bang benar-benar berhasil menarik minat gamer.

Hal ini menjadi sesuatu yang sangat berbahaya bagi industri esports PC. Sebut saja para pencinta League of Legends, Dota 2, Fortnite, dll. Mereka sepertinya harus mulai memikirkan untuk menciptakan sesuatu yang spesial di seri mobile esports.



Menurut kabar dari Niko Partners, evolusi mobile esports begitu signifikan. Pada tahun 2018 pemasukan total dari pelbagai game mobile esports mencapai US$15,32 miliar. US$5 juta di antaranya datang dari Tiongkok.

Lebih dari 25 persen revenue game mobile esports di tahun 2018 datang dari Arena of Valor dan Clash Royale. Perkembangan game mobile esports begitu pesat.

Pada 2018, pemasukan untuk Arena of Valor mencapai angka US$2,5 miliar. Tertinggi dari semua game mobile esports. Bahkan Mobile Legends yang bisa dibilang sebagai rival utama AOV di ranah MOBA mobile hanya mendapat US$158 juta.

Tak ada game PC yang mampu menandingi pemasukan AOV. Bahkan League of Legends saja, game dengan pemasukan tertinggi di PC, hanya mendapat US$1,9 miliar.

BACA JUGA: EVOS Esports jadi wakil Indonesia di cabang AOV untuk SEA Games 2019