Game FPS baru garapan Riot Games, Valorant, saat ini masih berstatus closed betta alias belum sepenuhnya dirilis. Selain itu belum semua orang juga sudah bisa mengakses game ini di beberapa belahan dunia, termasuk Indonesia.

Pada awal perilisan closed betta pada 7 april 2020, Valorant baru bisa dimainkan oleh para pemain yang berada di Wilayah seperti Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Turki, dan Rusia.

Seiring dengan respon positif yang ditunjukkan oleh para pemain, baru-baru ini Riot Games pun telah melakukan perluasan untuk bisa menjangkau lebih banyak lagi pemain.

Sekitar sebulan setelah merilis closed betta, Riot Games sebelumnya telah melakukan perluasan ke Korea Selatan, Amerika Latin, dan Brasil sejak 5 Mei 2020.



Hal ini disampaikan pertam akali oleh Anna “SuperCakes” Donlon, eksekutif produser Valorant. Dia mengatakan bahwa hal ini berkat antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para pemain dari ketiga region tersebut untuk bisa mencicipi Valorant.

Perluasan ini juga ditandai oleh SuperCakes dengan menyebut tiga server baru, yaitu Seoul (Korea Selatan), Santiago (Amerika Latin), dan Sao Paulo (Brasil)”.

Kini seperti dikutip dari Talkesports, perluasan ini akan kembali dilakukan oleh Riot Games. Meski memiliki ambisi untuk menyebarkan Valorant secara global pada musim panas 2020, SuperCakes mengindikasikan para pemain dari Oseania, Jepang, dan Timur Tengah harus menunggu sedikit lebih lama.

Kita nantikan saja apakah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, akan menjadi rencana terdepan dari Riot Games untuk menyebarkan Valorant, terlebih Riot Games pun kini tengah mempersiapkan kantor baru di Singapura. Hal ini bisa menjadi pertanda baik bagi Asia Tenggara.

BACA JUGA: Disebut terinvasi Valorant, jumlah pemain CS:GO terus alami peningkatan