Salah satu tim pendatang baru di scene esports Indonesia dan sempat langsung menggebrak di awal kehadirannya, Team ELVO, kini telah dipastikan gagal tampil di babak play-off Free Fire Indonesia Master (FFIM) Spring 2020.

Kepastian ini telah didapat pada Jumat (14/2/2020) alias pertandingan terakhir Free Fire Master League (FFML) Season 1. Team ELVO yang tergabung di Grup B bersama Rex Regum Qeon (RRQ) Hades, Dunia Games Esports, dan Boss Esports, hanya mampu finis di posisi terakhir dengan 46 poin.

Padahal pada pertandingan-pertandingan awal, Team ELVO sempat menghadirkan gebrakan dengan menjadi pemuncak klasemen. Selain itu, mereka jug amampu menunjukkan kualitas mereka hingga berhasil tampilk di grand finals Free Fire di Piala Presiden Esports 2020.

Artinya, ada beberapa hal yang terjadi di dalam tim yang membuat performa mereka menurun. Kondisi ini pun membuat ONE Esports mencoba mencari tahu dengan menanyakannya langsung kepada sang owner Team ELVO, Andrew Tobias.



Andrew mengaku bahwa memang terjadi beberapa masalah di dalam Team ELVO yang membuat performa mereka terus menurun dan tak kunjung bangkit.

“Kami sudah merasakan performa tim mulai goyang sejak satu pekan sebelum Piala Presiden Esports, artinya minggu kedua FFML. Sejak saat itu performa tim sudah mulai kusut. Padalah pada minggu pertama performa mereka bagus dan sempat merasa di atas angin,” ucap Andrew kepada ONE Esports.

Selain itu, Andrew juga mengaku bahwa lolosnya mereka ke Grand Finals Piala Presiden Esports 2020 juga memberi andil dalam rusaknya fokus mereka untuk bisa menghadapinya dengan baik dan memperbaiki diri di FFML Season 1.

Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh buruk dari salah satu pemain mereka yang mengaku tak bisa fokus di FFML Season 1 dan Piala Presiden Esports 2020 secara sekaligus yang telah diketahui oleh Andrew.

“Ketika sudah mendekati Piala Presiden, anak-anak baru bilang dan langsung saya tegur. Saya telat mengetahuinya, tetapi ya sudah lah. Kami jadikan ini sebagai pelajaran untuk kedepannya,” tutur Andrew.

Sementara dari segi teknis, Andrew mengaku bahwa tim tengah mencoba strategi baru, yaitu menggunakan tiga rusher sekaligus. Namun eksekusinya yang tidak sempurna karena beberapa kali bermain terlalu terburu-buru membuat semuanya menjadi tidak maksimal.

BACA JUGA: Garena rilis dua turnamen baru dalam road map untuk esports Free Fire pada 2020