Jadi game battle royale terpopuler di dunia, PUBG Mobile raih keuntungan hingga lampaui angka US$1,5 miliar. Di tahun 2019 game ini menghasilkan US$1,3 miliar menurut laporan oleh Sensor Tower. Pengeluaran pemain telah meningkat secara substansial sejak rilis battle pass pada Mei 2018 yang menghasilkan US$496 juta pada kuartal ketiga 2019.

Di Cina, Tencent hanya dapat memonetisasi game setelah merilis versi lain yang disebut Game for Peace Mei lalu. Meskipun demikian, versi Cina menyumbang lebih dari 46 persen dari total pendapatan yang dihasilkan pada 2019, atau setara dengan US$614 juta.

Para pemain dari Amerika Serikat juga menghabiskan pendapatan sebesar US$293 juta pada tahun 2019, menjadikannya pasar terbesar kedua bagi PUBG Mobile. Jepang di peringkat ketiga dengan US$117 juta.

Mayoritas pendapatan berasal dari App Store Apple dengan US$1,08 miliar atau sekitar 72 persen dari total pendapatan. Game telah diunduh oleh hampir 555 juta pengguna di seluruh dunia. Sebagian besar pengunduhan berasal dari India dengan 116 juta kali unduhan.



Karena Google Play Store tidak berfungsi di China, statistik dari versi Android tidak tersedia di laporan itu. Chinese App Store membawa 108 juta unduhan, menjadikannya wilayah terbesar kedua untuk game ini. Amerika Serikat berada di posisi ketiga dengan 8 persen dari total unduhan, atau setara dengan 42 juta unduhan.

Angka-angka ini menempatkan PUBG Mobile Tencent di depan para pesaingnya. NetEase’s Knives Out, yang sangat populer di Jepang, telah menghasilkan keuntungan sebesar US$915 juta sejak dirilis. Sementara Fortnite menghasilkan US$813 juta dari Apple App Store.

BACA JUGA: 5 alasan Timnas Mobile Legends Indonesia gagal bawa emas SEA Games 2019